Atas “katebelece” Enda Nasution, siang hari ini saya diundang panitia acara Pekan Baca Tulis ITB 2006 yang diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa ITB. Salah satu sesi acara mereka bertema Fenomena Blog dan Pengaruhnya terhadap Realitas Sosiokultural, berlangsung pada pukul 14.00—16.00 di Campus Center. Pembicara lain yang diundang adalah Adi Nugroho Onggoboyo, peneliti blog yang pernah memenangi lomba penelitian di LIPI (URI merujuk ke berkas simpanan di Google, di situs asalnya tidak ditemukan).
Untuk keperluan acara ini, saya sediakan materi yang dibagikan kepada hadirin, berjudul Sebuah Blog untuk Seribu Ungkapan: Publikasi Swadaya dengan Motivasi Berbagi. Materi tersebut terdiri atas dua bagian: sedikit cerita tentang sejarah blog, pengalaman saya mulai menulis blog, dan bagian kedua berisi “ajakan” saya untuk menggunakan blog sebagai sarana berbagi agar manfaatnya terasa oleh publik. Agar pembaca mendapatkan gambaran atmosfir blog yang berkembang di Indonesia, saya tambahkan apendiks tulisan saya pada tanggal 23 Maret 2005 di Coret Moret, Sebuah Cara (tidak) Penting untuk Memahami Atmosfir Blog.
Saya sudah minta izin kepada panitia untuk memasang materi di atas untuk publik dan tersedia dalam format PDF di Atijembar (158 kB). Lisensi yang saya pasang untuk materi tersebut Creative Commons Share-Alike 2.5.
Dengan gaya bincang-bincang (talkshow), saya dan Adi bersahut-sahutan berkomentar, “seperti [komentar] di sebuah blog.” Saya sempat “menagih” Adi agar memublikasikan hasil penelitiannya di Web — jika kendalanya karena urusan tempat hosting, saya pikir bisa diatasi. Sayang sekali, saya yang sudah bersiap membawa kamera digital lupa tidak mengmbil foto acara. Saya akan coba mengusahakan mengontak panitia, barangkali mereka menyediakan foto yang dapat ditampilkan di sini.
Adi memaparkan hasil sigi yang dilakukan terhadap blog dan
penulisnya. Angka-angka statistik dan hipotesis yang dikemukakan
menarik dijadikan gambaran kondisi saat ini, melengkapi sigi yang
pernah dilakukan Nita Yunita dan sekarang ini oleh komunitas
Blogfam. Kabarnya juga, Adi tertarik mengamati blog seperti telaah
yang dilakukan oleh Oktavianus Ken.
Setelah acara berakhir, kami masih sempat melanjutkan obrolan ringan dengan beberapa orang yang ada di ruangan. Agaknya, acara “sosialisasi” blog di lembaga pendidikan, terutama kampus, menarik juga dilakukan. Apalagi jika di Bandung, peserta seperti saya cukup mendatanginya dengan naik Angkutan Kota.
Selamat dan sukses untuk panitia yang mengusahakan pekan baca tulis di kampus.
[11 Apr] Kegiatan di atas ditulis oleh Agus Rakasiwi di suplemen Kampus koran Pikiran Rakyat edisi 6 April, Klak… Klik… di Dunia Maya.
Hip…hip… akhirnya ketemu juga sama Mas Amal. Nama saya kok tidak diceritakan Mas? Kan sebagai satu-satunya penanya.
Salut buat Mas Amal. Acara selesai pukul 16.00, langsung ditulis pukul 17.30.
Terima kasih Zaki. :)
Saya memang tidak menulis secara rinci pembicaraan tadi siang, termasuk diskusi hangat kita tentang “blog sebagai ranah publik atau privat”. Target saya adalah tulisan ini cepat dimuat dan ringkas. (Hei, ini hari libur dan “blogger adalah manusia”! Hehehe)
Justru saya malah ingin menulis secara tersendiri tentang tanya-jawab kita tadi siang. Jangan kuatir, setiap cetusan ide saya usahakan sedapat mungkin menyebutkan nara sumbernya.
Tentang “hanya satu penanya”, mengapa ya?
bah… ngga ngasi tau…
maklum ga gawul d kampus
iya nih pak amal, situs yang biangblogie.com dah gak keurus, terlalu sibuk urusan hubbun dunya di dunia offline hehehe, trus blog yang dulu di http://www.adionggoboyo.blogspot.com juga dah saya delete total akhir ramadhan lalu (padahal dah 2 tahun), trus yang baru ini juga cuma masih buat iseng dan gak mutu banget isinya Hehehe…tapi insya Allah kapan-kapan saya buat blog khusus yang serius deh…—sekarang lagi ngurus masa depan dulu nih, lagi di persimpangan jalan di dunia offline, butuh banyak fokus ;)
Btw, thx banget pak amal, saya banyak mendapat sudut pandang baru dalam beberapa hal, terutama masalah ruang privat-ruang publik dan liberalisme dalam blog…sip deh tolong maklumi saya, soalnye masih anak bau kencur dan baru juga lulus kuliah plus masih anak muda bgt huehehua…maafin yah, but insy. Allah saya siap terus belajar menjadi lebih baik…thx sekali lagi… salam hangat
oooo… jadi ini alasan tadi gak datang ya :)
Satu penanya, kenapa? Hi…hi… lha wong diawal kan sudah saya voor duluan. Eh gak ada yang nanya juga. Daripada moderator-nya yang tanya terus, akhirnya saya terpaksa turun gunung juga deh. Gak nyangka, kenalan sama Mas Amal-nya langsung di forum tanya jawab.
Adi: Alah, jangan sok merendah lah. Yang penting kan sudah terbukti bisa keluar dari ITB hidup-hidup. Setelah keluar, banyak persimpangan jalan, itu tidak masalah.
Saya sambung kata-kata Mas Amal saja, Jack of all trade, master of none. Yah pada akhirnya kita harus memilih satu bidang bener-bener untuk menjadi pakar didalamnya. Terlihat mudah, tapi eksekusinya yang sulit.
Mas Amal, soal hari libur. Why we should take holiday if working is so much fun? Yep…yep… bagi saya hari libur adalah hari mencuci. ;)
tadi tuh yg duduk di atas mas zaki ada yang mau nanya loh, cewek lagi ;) tapi karena mas zakinya nge-voornya kelamaan kali yah, trus si cewek dah keburu pergi duluan… eh, tapi tadi ada yang sms saya gara-gara nonton acara tadi, jadi pengen bikin blog yang berisi jurnal-jurnal kimia untuk saling berbagi..selamat buat pak amal, provokasinya dah mulai menuai hasil :)
Ah, coba kalau saya juga dapat “katebelece” dari Mas Amal, saya pasti datang, dan tentu bisa menuliskan hasil diskusi itu buat Koran Tempo dan tentu saja di blog saya [theGadget!]….
Adionggo, tidak perlu minta maaf. Saya sendiri menggunakan prinsip “liberal” dalam menerima pendapat orang lain (seperti saya singgung kemarin). Kabarnya yang sedang menjadi masalah sekarang ini adalah perekonomian neo-liberalisme, hehehe… topik lain ya? ;)
Priyadi, ada acara “kopdar” di Bandung ya? Saya sempat mendengar sekilas pada “arisan” Jumat malam. Hanya saja, karena selama ini saya hampir tidak pernah ikut “kopdar” sampai di lokasi (paling hanya mengantar sampai pintu gerbang kantor), jadi tidak termasuk peserta acara jumpa darat. Jadi, harap maklum.
Zaki, bekerja memang menyenangkan, serius! Namun hari libur adalah jatah waktu bersama anak-anak, jadi bukan tentang mencuci juga lho!
Kedatangan saya di acara di ITB memang sengaja tidak saya tulis di blog dengan alasan: supaya acara lebih “alamiah”, tidak perlu pesan sponsor dari saya; dan… menghindari “tudingan” adanya usaha press release. Hehehe…
Diskusi itu bagus. Saya memang tak bertanya karena memang mau dengar saja. Banyak yang ingin saya dengar lalu diresapkan dan ingin diwujudkan menjadi seorang blogger. Saya tanya Mas Amal lewat japri saja.
Sip deh. Salut sama Mas Amal. Ternyata Mas Amal termasuk orang yang menikmati bekerja. Oh iya, saya belum menikah. Jadi ya belum punya anak lah. Dah punya ponakan punya sih, tapi tinggal nun jauh disana.
Yah namanya juga anak kos. Kalau gak nyuci baju, mosok baju-nya gak ganti-ganti.
Adi, cring-cring. Aku bisa nebak lho siapa yang kamu maksud dengan nulis blog kimia itu. ;)
jadi deh, insitut teknologi blog hehehehe
keplok-keplok… untuk Om Amal ! (maksudnya tepuk tangan !)