Distributed.net dan "Notebook"

| 2 Comments | No TrackBacks

Saya penggemar distributed.net. Bagi Anda yang belum kenal, distributed.net adalah projek penghitungan-tersebar untuk keperluan umum. Implementasi projek ini dalam bentuk program kecil yang memanfaatkan sisa beban pemakaian CPU dan berkomunikasi dengan pengolah data terpusat mereka lewat koneksi Internet. Ambisi Distributed.net adalah mendapatkan perhitungan sumber daya yang diperlukan untuk memecahkan kode enkripsi secara brute force (metode mendapatkan skema kriptografi dengan cara mencoba kemungkinan dalam jumlah besar).

Selain di komputer kerja saya di kantor dan server Web yang menjadi tanggung jawab saya, sesekali distributed.net juga dipasang di komputer-komputer yang diset untuk saya gunakan secara temporer. Tentang peringkat di distributed.net dan hadiah bagi mereka yang “beruntung” karena memperoleh bagian “pemecah kode”, saya tidak terlalu memedulikan. Yang lebih menarik adalah “memaksa” pemroses komputer agar selalu bekerja 100% sepanjang waktu. Jangan biarkan mereka bertopang dagu!

Untuk komputer desktop, praktis tidak ada persoalan. Kecuali di Microsoft Windows 97 SR-2 yang menurut saya tidak efisien (di atas komputer 486 DX-4 dan distributed.net terpasang di GNU/Linux pada mesin yang sama), program yang melahap sisa kapasitas pemrosesan ini dengan ajek bekerja. Namun tidak demikian di notebook — dengan agak “bandel” juga coba.

Percobaan pertama, saya pasang di Fujitsu-Siemens — notebook bekas yang waktu itu sehari-hari dipakai oleh anak-anak untuk mendatangi situs permainan online atau perlombaan mobil balap dari cakram optik. Sudah barang tentu pemroses sibuk melayani aneka permainan tadi dan distributed.net hanya kebagian jatah sedikit. Tidak ada masalah: notebook itu sendiri akhirnya pensiun setelah layar monitornya tidak berfungsi dan tidak diperoleh penggantinya dari servis notebook di Bandung.

Tidak lama berselang setelah pemasangan di Fujitsu, saya sempatkan mencoba distributed.net di Toshiba — notebook baru dan dilengkapi pengelola daya yang lebih bagus dari Fujitsu di atas. Sebagai misal, jika sedang menggunakan baterei, monitor sedikit meredup (agar hemat energi) dan pemroses berusaha “tidak banyak tingkah” agar daya yang dikonsumsi lebih rendah dan mengurangi panas — pengaktifan kipas angin internal lebih jarang. Pada instalasi kedua ini, distributed.net nyaris tidak pernah dijalankan. Tatkala notebook menggunakan daya dari listrik, pemakainya sedang aktif menggunakan aplikasi, sehingga distributed.net kalah prioritas. Sebaliknya, pada saat menggunakan baterei, distributed.net dengan “santun” mengalah, menghentikan pekerjaannya.

Persoalan serius baru muncul pada pemasangan distributed.net berikutnya, di notebook ECS, setelah satu partisi diisi Debian GNU/Linux. Sangkaan pertama adalah acpid, ACPI daemon, modul pengatur daya di Linux tidak bekerja dengan baik — barangkali sensor termal. Sebelum sempat diperbaiki, notebook tersebut sempat panas, sehingga colokan catu daya terbuat dari plastik yang terpasang di notebook mulai melunak, tanda-tanda akan leleh. Tentu saja, kipas internal notebook bekerja keras selama distributed.net aktif.

Kepastian bahwa distributed.net punya andil dalam menyebabkan panas yang berlebih akibat pemroses berjalan terus baru terbukti pada instalasi berikutnya di Acer Aspire. Sengaja dipasang hanya pada instalasi Debian GNU/Linux, kipas angin internal bekerja lebih sering dibanding pada saat digunakan untuk Microsoft Windows. Sampai akhirnya di tengah kerja berat CPU distributed.net saya stop, dan… kipas angin internal berhenti, kondisi notebook lebih tenang.

Barangkali kejadian seperti ini sudah usang, namun menjadi pengalaman tersendiri bagi saya karena sudah sempat “mengorbankan” satu colokan catu daya notebook. Tidak akan saya pasang lagi distributed.net di notebook.

No TrackBacks

TrackBack URL: http://mt4.atijembar.net/mt-tb.cgi/440

2 Comments

pengalaman saya mirip. Menggunakan Notebook Compaq Presario seri M2000, setiap distributed.net jalan full (notebook tidak dipakai), selalu muncul pesan dari kernel (ubuntu 5.10, kernel 2.6) yang menyatakan overheat.

mirip project SETI ..

tapi bukankah panas tidak terhindari kalau CPU sedang bekerja maksimal ?

About this Entry

This page contains a single entry by Ikhlasul Amal published on June 12, 2006 12:33 PM.

Donasi dalam Bentuk Perangkat Lunak untuk LSM was the previous entry in this blog.

MP3 di Ubuntu dan EasyUbuntu is the next entry in this blog.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261