"E-commerce" atau Gerai Maya?

| 14 Comments | No TrackBacks

Beberapa pekan lalu, saya dimintai pendapat oleh salah seorang teman lewat Yahoo! Messenger perihal penyediaan situs perdagangan di ranah maya (e-commerce). Latar belakangnya adalah rencana teman dia yang lain lagi (saya tidak tahu identitas teman-dari-teman ini, sehingga boleh disebut sebagai mereka — yakni kelompok tersebut — pada tulisan ini). Situs Web yang dimaksud diperlukan untuk mengakomodasi penjualan kaos oblong lewat media Web.

Karena saya faham bahwa si penanya belum menjadi pengusaha besar, persepsi saya sudah terarah pada, “meyakinkan pengertian mereka tentang e-commerce”. Saya tanya balik: benarkah rencana kalian hendak membangun sebuah situs Web besar, kompleks, dan sibuk seperti Amazon.com atau baru berupa gerai produk?

Pertanyaan saya memang sedikit hiperbolis: baru hendak muncul di ranah maya, langsung disodori perbandingan dengan pemain kelas kakap? Si penanya terkekeh, namun menjadi cukup jelas bagi dia bahwa e-commerce yang sebenarnya itu cakupannya sangat luas. Untuk calon saudagar di ranah maya yang baru bermula dari sebuah lapak kecil, ini berarti pengadaan sumber daya yang belum terjangkau.

Saya sodori dia perbandingan yang mudah-mudahan membantu:

  1. Situs Web e-commerce komplit berisi

    • katalog lengkap dan senantiasa bersesuaian (up-to-date) dengan kondisi stok barang di gudang;
    • fasilitas yang memungkinkan pelanggan memiliki catatan masing-masing baik terhadap preferensi mereka terhadap sistem ataupun rekaman aktivitas belanja;
    • fasilitas pengiriman barang yang memudahkan pelanggan memeriksa status barang pesanan;
    • mekanisme pembayaran yang aman untuk pelanggan dan diterima baik oleh pedagang. Sepengetahuan saya, bagian ini juga masih sulit di negara kita. Bekerja sama dengan pihak perbankan untuk keperluan pembayaran transaksi berbasis Web perlu prasyarat yang sangat mungkin belum terpenuhi oleh pedagang kaos tadi.
  2. Pada sisi lain, etalase produk di Web jauh lebih mudah dan lebih layak dilakukan:

    • semua produk ditampilkan dalam bentuk entri (berupa gambar dan atributnya) halaman Web. Disusun dalam halaman Web statik pun masih memungkinkan apabila entri tersebut tidak terlalu banyak atau jarang berubah. Sekaligus saya tunjukkan contoh Mukena Ponco yang sudah memadai dengan halaman statik Google Pages. Alat bantu blog pun dapat digunakan untuk mengelola entri yang berkembang, dengan tujuan pengelolaan entri dan halaman Web per individu barang semata.
    • informasi atribut barang, penanganan pengiriman produk, sampai dengan prosedur pembayaran cukup disajikan “satu arah” kepada pembeli dan komunikasi berikutnya dapat dilanjutkan via email, telepon, atau faksimili. Tidak perlu penyediaan mekanisme interaktif yang ditangani secara kompleks oleh aplikasi Web.

Selain pertimbangan teknis di atas, saya masih teringat koleksi tulisan Dody Suria Wijaya di Failco.com yang membedah dengan tangan dingin tumbangnya belasan situs dot-com di Indonesia. Kendati ulasan Dody berdasarkan pengamatannya pada era sekitar tahun 2000, saya masih “khawatir” kondisi tersebut belum banyak berubah hingga saat ini. Sayang Failco.com tidak dilanjutkan, situs Webnya pun raib.

Campernix adalah sebuah contoh yang sempat saya amati langsung proses pendiriannya. Ruslan Nuryadin, penjual cakram optik di Campernix, mencoba menjajakan kompilasi perangkat lunak bebas dan produk dia sendiri, yakni rekaman tangkapan layar cara instalasi dan set konfigurasi, lewat etalase Web. Alat bantu yang dia gunakan Drupal dan walaupun harus diasuh di tengah pekerjaan dia sebagai pemrogram, pada pekan-pekan pertama setelah penyediaan situs Web, terlihat kesibukan dia mengirim beberapa pesanan. Promosi yang digunakan lewat mailing list yang membicarakan Sistem Informasi Geografis.

Jika Campernix berisi produk yang sangat sempit target pembelinya, saya juga pernah mendengar cerita kesibukan penjual rokok yang menjajakan produknya lewat Web. Konon para pemesannya sudah berdatangan dari berbagai negara dan si penjual memanfaatkan batas ekspor barang pribadi untuk pengiriman dagangan.

E-commerce memang konsep besar dan kompleks. Yang sering terjadi: sebenarnya calon pedagang bermodal kecil ini terkadang baru tertular kata-kata klobot (buzzwords) e-commerce, padahal yang diperlukan baru sebuah perpanjangan gerai di ranah maya. “Konsultan” yang diajak bicara perlu meluruskan maksud tersebut.

No TrackBacks

TrackBack URL: http://mt4.atijembar.net/mt-tb.cgi/465

14 Comments

Ya, ya.. Pertama! Btw, Mas Amal, Congrats yah! http://www.detiknews.com/indexfr.php?url….

eyd sekali…. :D

Abe, bercanda ya? :p

Itu Bapak Ichlasul, bukan Ikhlasul.

itu bener kata abe ya pak amal? konfirmasi please…

—budiw

komen dulu baru baca :)

Bung Budiw, sudah saya konfirmasi pada jawaban untuk Kawan Abe.

*Ngakak. musti ati2 ngajar calon anggota dewan pers :)

btw: Mas ada tulisan yang lain tentang e-commerce? dalam bahasa indonesia kalo bisa (biar cepet nangkepnya).

Waduh, salah yah! Muun maaf kalau bejitu mas! geto baca langsung pengen ngasih tangan ngucapin selamett..! ;)

eh, boleh ngasih komentar tentang situs ini mas? sejak kembali-ngeblog kok font yg difilih gag enak dibaca? gak seperti dulu! Ah, tapi sudahlah.. Yang pentingkan konten-nya (udah kayak Budi Putra dirikuh ini hihi..)

Budiw, udah dikonfirmasi tuh! :)

Terima kasih, Abe, atas masukanmu tentang desain situs Web ini. Sebenarnya saya tidak memilih fonta untuk tampilan, melainkan membiarkan sesuai setting yang dipasang di perambah. Dengan demikian, saya tidak perlu memikirkan tipografi dan saya serahkan kepada pengunjung.

Hehehe… karena memang saya tidak menguasai desain Web. :)

gue udah lakuin ttg e comm dan berhasil

semoga yang lain bisa dapatkan hal yang sama

see u

Deny H mantan pegawai bank yg usaha e comm dg Qi Ltd (HK) E: tanyabatavia@yahoo.com

komentar saya : Segala sesuatu yang di kerjakan dengan baik ddan benar ,ditambah dengan iman yg kuat pasti akan berhasil.

saya mau bertanya :Apa sebenarnya pengertian e-commerce itu dalam dunia komputer ? dan apa tujuan e-commerce itu ? terima kasih,semoga saudara/i mempunyai waktu untuk menjawabnya.

wah baru ngeh, mukena ponco nampang disini hehe

hasilnya lumayan, setiap hari ada telepon/sms masuk ke nomer di situs :D

makanya saya pikir-pikir, untuk small medium enterprise, apalagi kalo produknya niche, website akan bisa sangat berguna.

saya coba advertise di google juga kmrn menjelang Idul Fitri, untuk bbrp kata kunci, hasilnya visitors bisa mencapai 200-300 dengan biaya $1 per hari.

cuma skrg distop, $1 sehari seperti sedikit (padahal saya manage hampir $2000 sehari untuk kantor heuehue), tapi kalo sebulan kan jadi $30 juga.

gapapa sih asal memang bagian “ecommerce” sudah kuat, pemesanan, customer service, shipping dan pembayaran tersedia, pasti $30 sebulan aja sih ketutup.

potensi ecommerce Indonesia juga, karena keyword Indonesia masih murah sekarang, kompetitor sedikit atau praktis tidak ada

thankzzz buanget dah boleh ngambil artikel tentang e-commerce,,, truss aq masih bth tentang e-commerce,, yg lainnya keumggulan & kerugiannya dll. thanks ieya

saya mau tau apa yang dimaksud dengan e-commerce itu.?????

About this Entry

This page contains a single entry by Ikhlasul Amal published on September 27, 2006 6:44 AM.

Aplikasi Portabel was the previous entry in this blog.

Wiki: Forum Khalayak dan juga Kalangan Sendiri is the next entry in this blog.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261