Bukan perbandingan fungsional, melainkan hasil pengamatan sekilas pada rentang waktu yang pendek: sepekan ini, sampai dengan Senin 23 Oktober 2006 atau 30 Ramadan 1427H. Senin ini dianggap sebagai hari raya Idul Fitri, 1 Syawal, oleh sebagian muslim di Indonesia — yakni mereka yang mengikuti keputusan di Mekkah; sedangkan sebagian yang lain yang mengikuti keputusan Departemen Agama Republik Indonesia, yakni berhari raya besok.
Jumlah email ucapan selamat hari raya Idul Fitri menurun cukup signifikan. Saya hanya menerima empat email pribadi dengan rincian:
- satu dari sebuah merk dagang. Selain berupa gambar dengan ukuran dua ratusan kilobita, saya sendiri agak heran: atas dasar apa alamat email saya dimasukkan dalam daftar penerima email ucapan mereka? Padahal mengirim bingkisan lebaran untuk saya belum dilarang oleh KPK.
- dua dari teman. Seorang mengirim dalam bentuk gambar berukuran seratusan kilobita dan satu lagi mengirim tautan ke layanan penyedia jasa kartu lebaran.
- sebuah spam. Jelas-jelas spam karena hanya berisi teks Arab diikuti sebuah URI. Saya kunjungi situs Web yang ditulis di URI tersebut, hanya berisi tautan produk sampah.
Dari sekitar empat mailing list yang masih saya telateni ikut (karena masih berkait secara paguyuban atau kelompok milis “primordialisme”), hanya satu yang didatangi ucapan selamat hari raya. Dugaan saya: peserta mailing list yang saya ikuti sudah mulai sibuk dengan urusan pekerjaan mereka di kantor. Posisi jabatan mereka sudah mulai lebih tinggi, sehingga sudah berkurang kesempatan beruluk salam lewat kartu digital ke forum. Sinyalemen ini terlihat dari tulisan-tulisan seenaknya atau sekadar sapaan yang surut drastis. Generasi peserta mailing list awal di Indonesia mulai enyah dari riuh mailing list.
Mailing list lain? Sebagian besar sudah saya ubah menjadi hanya dibaca lewat antarmuka arsip di Web (nomail, nomail!), sehingga kemungkinan besar pesan hari raya di sana terlewat.
SMS
Inilah ganti mailing list dalam hal kedatangan ucapan hari raya: dalam sehari ini saya menerima sekitar belasan pesan pendek lewat telepon genggam. Berbeda dengan email yang sering saya anggap “mengganggu”, SMS masih lebih ditolerir. Apalagi umumnya si pengirim pesan adalah anggota keluarga atau teman yang jarang bersentuhan dengan teknologi Internet. Kendati saya amati pesan-pesan yang datang sudah merupakan produk massal (barangkali dikirim-ulang berkali-kali, ya?), saya berusaha membalas secara personal dengan mengetik ungkapan yang berbeda untuk setiap SMS. Sedikit atau banyak: itulah cara saya menghormati orang-orang yang terhubung dengan saya lewat jalur lain, nirinternet.
Kemungkinan SMS masih akan berlanjut hingga besok karena adanya dua hari lebaran yang digunakan di Indonesia kali ini dan masing-masing diikuti oleh khalayak sama banyaknya.
Layanan pesan singkat lewat telepon genggam juga memudahkan saya bertanya-tanya tentang keputusan lebaran kepada teman di Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta, DIY, dan membandingkan dengan keterangan yang diperoleh adik dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Konon, di beberapa tempat, keputusan sholat Id pada hari Senin tadi pagi juga baru diperoleh dari SMS yang masuk sampai pukul satu dini hari.
Penyeranta
Sore ini, buka puasa terakhir saya pada bulan Ramadan 1427H (saya berlebaran pada hari Selasa, besok pagi), ucapan selamat hari raya masuk lewat penyeranta Yahoo! Messenger. Hanya beberapa jendela yang berisi ucapan selamat hari raya dan membalasnya tentu jauh lebih mudah dibanding SMS yang perlu kesabaran penuh.
Termasuk ucapan dari Ndaru di Yogyakarta yang sangat bersuasana
geek, Sebening fiber optik, sebersih sinyal WiFi,
dengan segala kerendahan hati mari kita buka bandwidth maaf
sebesar-besarnya di hari ini.
Koneksi di tempat saya masih mengandalkan seutas kabel, Wifi belum
juga dibetulkan untuk Ubuntu, dan wvdial berulah lagi…
Kendati demikian, lebih dari sekadar “kehidupan” saya di
#direktif yang hanya berkisar pada teknologi informasi,
pada jeda beberapa hari ini, saya ucapkan selamat berhari raya Idul
Fitri. Lebih khusus kepada muslim yang sedang merayakan, saya
doakan,
Taqabbalallahu minnaa wa minkum.
— Semoga Allah
menerima dari kami dan dari kalian.
taqaballahu minna wa minkum juga :D
minal aidzin wal faidzin mohon maaf lahir dan batin :D
selamat hari raya idul fitri
Hehehe … selamat lebaran juga dah …
mat lebaran
Nyepam aaahhh… Selamat Hari Raya :)
Sugeng riyadi 1427 H. Nyuwun gungin samudro pangapunten kagem sedoyo kelepatan. Mugi takseh saged kepanggeh Ramadhan wedal ngajeng. Amiiin….
via web-comment: “Sugeng riyadi 1427 H. Nyuwun gungin samudro pangapunten kagem sedoyo kelepatan.”
lha yang “sebening fiber optik” saya juga dapet tuh dari si iqbal… kayaknya udah mass template juga. :D
Hehehe… libas produk massal!
gw pengen ngucapain met idul fitri bt temen2 maafin yah….
MAs Amal, mohon maaf lahir dan batin yaks ^^