Koneksi Internet terganggu,
demikian kabar yang saya dengar
pada saat sedang menjelaskan instalasi MoinMoin di tempat klien di
Jakarta. Kami hanya sempat membaca satu berita dari
detikINET dan
saya masih belum menyimpulkan pengaruhnya karena sepengetahuan saya
koneksi Internet (terutama ke “jalur internasional”) dari tempat
klien tersebut memang pas-pasan. Saat rehat saya kirim pesan singkat
lewat telepon genggam ke dua teman di Bandung, setengah bercanda
menyebut “kesedihan” saya jika kecelakaan di Taiwan tersebut akan
berpengaruh besar pada kondisi Internet kita.
Teman dekat di kantor segera membalas bahwa memang saya yang dia jadikan “simbol kesedihan”. Sebenarnya kami semua di kantor penggemar Internet, namun saya sering mengungkapkan kelakar seakan-akan Internet adalah segalanya. Misalnya saya pernah “ditegur” agar melakukan rekreasi, mencari hiburan segar, dan jangan di depan Internet terus-menerus. Saya jawab balik: justru Internet itulah hiburan yang murah-meriah dan menyenangkan. Taruhlah hiburan dugem semalam, berapa ongkosnya? Sedangkan paket Warnet tengah malam sampai subuh di sepanjang Dago berani menawarkan Rp 10.000! Mana ada rekreasi selama lima jam, keliling dunia, bergelak tawa dengan sekian ragam teman, semurah itu!
Dengan harga lebarpita yang masih mahal di Indonesia pun, ongkos yang dikeluarkan masih lebih murah dibanding hiburan lain. Andai saja tarif dapat diturunkan lebih rendah lagi…
Kembali ke Bandung lagi sore ini, saya periksa keadaan koneksi di kantor, rasanya “biasa-biasa” saja. Yahoo! Messenger dapat diakses, sekalipun teman yang sedang aktif lebih sedikit; saya berprasangka baik bahwa teman-teman di belahan utara Bumi sedang menikmati libur musim dingin dengan mengurangi kegiatan online. Apakah kecelakaan di Taiwan baru terasa oleh mereka yang terbiasa menggunakan koneksi supercepat — sedangkan kami tetap “berakit-rakit ke hulu dan berenang ke tepian” dengan angka 64…
Empat tulisan di Planet Terasi berisi bencana ini dan Ndaru dari Yogyakarta menyebut demikianlah jika “tsunami” datang di negara seperti Hongkong atau Taiwan, pengaruhnya terasa seperti hari ini. Dilihat sekilas, jumlah pengunjung situs ini juga menurun. Malah rayap-rayap mesin pencari (bot) yang terlihat lebih mencolok. Kemungkinan besar pengunjung dalam negeri mengalami kesulitan.
Risiko kerusakan infrastruktur akibat gempa bumi pernah ditulis di Oracle Magazine pada saat tim mereka harus memulihkan koneksi ke bagian operasi di India. Kerusakan akibat gempa bumi di Aljazair pada musim semi 2003 tersebut diatasi dengan mengalihkan rute koneksi ke satelit dan jalur darat dalam waktu 24 jam dan semua fungsi sudah berjalan dengan kapasitas penuh beberapa hari kemudian. Kisah ini diangkat sebagai ilustrasi layanan global yang dikaitkan oleh tim Oracle dengan komitmen, “dari manapun pelanggan menghubungi, mereka akan mendapatkan layanan berkualitas tinggi yang sama.”
Masalah sekarang: ini bukan sekadar infrastruktur untuk sebuah produk seperti Oracle. International Herald Tribune menyebut sebagai chaos untuk komunikasi di Asia. Benarkah akan perlu waktu beberapa pekan guna memulihkan menjadi normal seperti sediakala?
Terganggunya koneksi internet akibat gempa Taiwan terasa di Hamburg sini. Saya tidak bisa membaca berita-berita dari surat kabar online Indonesia :(
Betul, pemakai di Indonesia mengalami kesulitan mengakses situs Web yang dipasang di manca negara, seperti blog ini. Sebaliknya media massa yang menyimpan server Web mereka di dalam negeri menjadi sulit diakses oleh pembaca di manca negara. :(
Saya di Jogja dan menggunakan ISP Jogja Media Net (JMN). Koneksi masih lambat namun sudah bisa dibilang mending daripada kemaren.
Sementara teman-teman yg lain, sepertinya mengalami kesulitan koneksi. Terlihat dari sedikitnya jumlah mereka yg online.
memandang prihatin
hihihi…. :D
iya nih omm amal, aku sama sekali ga bisa akses situs2 berita lokal. tapi ya masih bersyukur karena koneksi masih biasa2 aja di sini… :D
Saat yang tepat untuk lebih menghidupkan layanan di dalam negeri. :-)
Benar benar saat yang tepat! Sumonggo pakar pakar TI Indonesia.
saya kok agak miris setiap kali ada sinyalemen ttg saatnya membangkitkan layanan/content dalam negeri ya, seolah-olah baru dilirik kalo putus ke luar negri
kalo ga putus ga ada harapan bersaing rupanya
Wah mini opera gw jg susah mau koneksi..Mmm tp masih bs download game he..He :-)
Gw lebih susah nih udah pakai mini opera susah lg mau koneksi alat nya pas2an..Mmm tp masih bs download game lho he..He :-)
waduh, di bandung emang ga bisa akses ke luar negri… mana lgi banyak tugas…
wahh, kalau jaringan untuk keluar negri terganggu seperti ini, pekerjaan dan tugas saya bisa jadi berantakan, gimana kalau seluruh jaringan keluar negri untuk sementara waktu dialihkan lewat satelit saja, samapai keadaan di taiwan mwmbaik, kalau bisa pengalihan dapat dilakukan secepatnya!!!, Trims.
kalau tidak segera di tangani maka akan bayak client saya yang pegi untuk berkomunikasi lewat internet. Hidup tanpa internet bagaikan pincang sebelah kaki
KAMI MENGHARAPKAN JARINGAN INTERNET YANG SUDAH TERPUTUS AGAR CEPAT SELESAI DI PER BAIKI
aku lagi di atlanta..kerasa juga sih,,ga enak banget masa ga bisa buka website indo?terus ga bisa denger radio indo juga.. sampe kapan sih kira2 terganggunya?
wah kalo gua sih rugi abiz2 an, masalahnya warnet jadi sepi banget. jadi ngga ada pemasukan degh….. kasian neh pengusaha warnet rugi berat, harus ngga buka warnet sampe internet bisa normal lagi kaya kemaren2. lagian kenapa seh indonesia ngga punya jaringan sendiri…. kalo kaya gini kan ngga cuma 1 or 2 orang ajha yang rugi tapi ribuan orang yang udah rata2 makai jasa internet
Hi guys&gals, kayaknya sudah pulih lagi mulai kemarin sore. WebViewer yg biasa saya pakai mencapai 50% hit poin dan increase terus sampai pagi ini. Thanks God
yah kalau aku sih sedikit kesepian,karna warnet tempat aku ker jadi sepi.gak seperti biasa nya,rame gitu,eh karna gempa itu jadi gak ada temen yang maen deh
kamu tau ga!…kalau hari ini di warnet tempat aku ker gak ada yang maen,karna semua komputer nya pada eror.jadi bete sih gak bisa maen internet.kapan yah bisa kembali lagi kaya semula
Mari kita gunakan VSAT…
sebenarnya di negara yang internet nya udah maju,tinggal pakai proxy juga beres… indonesia aja yang internet nya kelewat sampah, lahan korupsi, harga nya selangit…. lambat setenga mati…
mati saja lah indonesia
Rahasia: galak sekali… santai sajalah.