Quran Elektronik dan Prasangka

| 7 Comments | No TrackBacks

Begitu potongan sindikasi dari Engadget siang ini menyebut Intel sedang mengembangkan Al Quran elektronik untuk Saudi Arabia, serta-merta saya ingat cerita lama tentang Intel yang dikait-kaitkan dengan Israel. Betul: Intel termasuk yang kerap terkena isu boikot produk Israel dan orang lebih mudah mengingat merk mikroprosesor ini dibanding PHP misalnya.

Engadget dengan jelas menyebut dua hal penting: ini bukan pertama kali perusahaan barang elektronik membidik Muslim lewat barang keperluan mereka; kedua, hal ini juga bukan pertama kali Intel melakukan pengayaan keragaman budaya. Pertemuan dua hal tersebut: sekarang inilah Intel masuk ke Saudi Arabia dan bersentuhan dengan keperluan umat Islam terutama di Saudi.

Sayang sekali bahkan tulisan yang benar-benar teknis berisi ulasan gadget seperti di Engadget pun akhirnya terkena imbas ungkapan penuh kebencian dan prasangka. Alhasil, pengelola situs mereka terpaksa menghapus komentar tak berkait dengan tulisan yang masuk dan menutup fasilitas komentar. Apa penebar kalimat panas itu tak bisa bersikap lebih santai sedikit?

No TrackBacks

TrackBack URL: http://mt4.atijembar.net/mt-tb.cgi/495

7 Comments

Tidak bisa sih sepertinya. Agama boleh sama tapi kelihatannya (dan dalam prakteknya) Tuhan/Yang Disembah berbeda. Tanya kenapa?

Hehehe.. Paranoid berlebihan. Aku malah pernah membaca usul untuk melakukan Click Fraud di Adsense Google untuk menyabotase perusahaan Israel..

yang dibutuhkan justru bukan cuma Al-Qur’annya tapi tafsir dengan Asbabun Nuzulnya. Kayaknya semua itu muat deh dalam Pocket PC…

saya kemaren d/l http://www.getjar.com/products/3126/QuranReaderBasicArabicMK

trus saya counter beberapa surat ke Al-Qur’an cetak, ada beberapa yang harusnya dibaca dipanjangkan tapi tertulis dibaca pendek di s/w tersebut..

serem juga, secara saya gak ngerti bahasa arab, … ntar salah melafalkan, berabe

Snydez: Seharusnya ada proses taskhih (maaf jika salah penulisan) oleh lembaga berwenang sebelum Al Quran tersebut disebarluaskan untuk publik. Di Indonesia, proses tersebut dilakukan di Majelis Ulama Indonesia.

@5: mungkin maskdunya tash-hih ya. btw, mestinya ada ya plugin utk penulisan Arab, supaya Lebih Afdlol™

isu boikot tak lantas harus minggir dari pertarungan opini, kan? mungkin kita (?) sekarang masih “belajar memboikot”, daripada tidak mau belajar sama sekali.

klo mmg g nyalahi aturan n ber7an mmpermudah to mempelajarinya g masalah.

About this Entry

This page contains a single entry by Ikhlasul Amal published on December 20, 2006 2:53 PM.

Jawaban was the previous entry in this blog.

Perempuan dan TI is the next entry in this blog.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261