Era Baru "Ilmu Komputer"

| 17 Comments | No TrackBacks

Ilmu Komputer berganti nama domain dari ilmukomputer.com menjadi ilmukomputer.org. Kendati perubahan .com ke .org seolah sekadar penggantian nama domain, saya melihat saat ini momen yang tepat untuk “mengakhiri” dan “memulai”. Apa saja? Kita lihat berikut,

  1. Sekaranglah saatnya beralih dari penyediaan dokumen menjadi publikasi dokumen. Penyajian dokumen dengan cara lama yang harus diunduh terlebih dulu, dibongkar, dan baru kemudian dibaca, diganti menjadi format baru saat ini dalam bentuk blog: pengunjung langsung membaca dari halaman Web. Sekaligus ini menjadi pertanda akhir dari era “koleksi pribadi” di Internet — koleksi Onno W. Purbo, koleksi Budi Rahardjo misalnya — menjadi “publikasi [karya] pribadi”. Mengikuti pengertian periodisasi secara umum, yang dimaksud “berakhir” di sini bukan “hilang total”, melainkan surut secara perlahan-lahan atau menjadi kurang populer.

  2. Alat bantu publikasi di web menguntungkan pada dua sisi: penulis lebih mudah menggunakannya untuk keperluan pemformatan dokumen (bandingkan dengan teks tak-berformat yang digunakan pada periode sebelumnya) dan pembaca langsung menikmati lewat perambah. Tidak perlu instalasi pembaca format teks khusus.

  3. Dengan memanfaatkan alat bantu blog, Ilmu Komputer telah memudahkan pengelolaan penulis, materi yang dipublikasikan, kategorisasi, dan bahkan tag jika diaktifkan. Masih ada bonus: komentar dari pengunjung dan lacak balik dari situs lain. Intinya: kemudahan alat bantu publikasi telah sampai pada taraf penulis dan penyedia layanan dapat lebih fokus pada pekerjaan mereka. Menyediakan informasi untuk publik sudah sangat mudah dan sangat nyaman.

    Penulis di Ilmu Komputer pun dapat menyediakan tempat sendiri untuk aktivitas menulis mereka antara lain terbantu oleh kemudahan ini. Apakah dengan demikian situs kolektor seperti Ilmu Komputer akan ditinggal penulis? Jika sudut pandang kita sebelumnya menggunakan ungkapan memiliki anggota (yaitu penulis), kiranya saat ini perlu diubah menjadi mewadahi anggota — karena masing-masing sudah beraktivitas di tempatnya dan komunitas lebih pada model pertautan antaranggota. Jika perlu istilah yang lebih pop: inilah jejaring sosial yang sedang marak.

Pada tingkatan yang lebih jauh lagi, koleksi materi tadi dapat disajikan dalam bentuk kolaborasi. Artinya: penulis bukan menyetorkan tulisan dan dikumpulkan begitu saja, melainkan siap diperbaiki dengan disunting dan dikaitkan satu dengan yang lain. Sebagai teladan: terhadap penulis topologi jaringan, tidak enak jika kita rewel meminta mereka mengganti frasa kata berimbuhan merubah menjadi mengubah. Sebuah kesalahan yang terlihat “sepele” dibanding konsep besar yang sedang ditulis. Dengan berkolaborasi, urusan sepele seperti itu dapat terbantu diperbaiki oleh orang lain.

Di Wikipedia terdapat anggota yang antusias menempatkan diri mereka pada posisi, “membantu hal-hal sepele namun penting.” Mereka memperbaiki ejaan, tata bahasa, dan pemeriksaan tautan. Kelompok ini disebut WikiGnome dan mereka sangat aktif melakukan perbaikan minor terhadap entri yang dipasang di sana.

Seperti itulah contoh kolaborasi era baru: setiap orang punya cara masing-masing untuk berkontribusi menghasilkan dokumen berkualitas.

No TrackBacks

TrackBack URL: http://mt4.atijembar.net/mt-tb.cgi/512

17 Comments

Site Ilmukomputer hanya berubah cara pengelolaan — sekarang menggunakan Wordpress sebagai CMS. Saat pengembangan memang digunakan domain ilmukomputer.org. Namun saat ini, mesin Wordpress sudah dipasang di ilmukomputer.com, dan yang di ilmukomputer.org dibiarkan menjadi mesin dengan database kosong. Barangkali saya yang memang sering pusing, atau Amal yang lagi pusing, atau kami lagi pusing bareng, saya membaca pembukaan Amal — “Kendati perubahan .com ke .org seolah sekadar penggantian nama domain, saya melihat saat ini momen yang tepat untuk ‘mengakhiri’ dan ‘memulai’. Apa saja?” — seolah sebagai perian, bukan sebagai usulan. Tapi yang paparan di bawahnya jelas berisi feature yang belum ada di Ilmukomputer. Jadi barangkali saya lanjutkan saja istirahat saya. Mudah2an pusingnya tak berkepanjangan.

Pening sendiri-sendiri atau bersama tidak menjadi soal… :)

Berdasarkan penjelasan bos Ilmu Komputer sendiri di blognya:

Didampingi alex, daru, slamet, amin, saya akhirnya mendelete account IlmuKomputer.Com dan menggantinya secara penuh dengan konten IlmuKomputer.Org (versi blog).

Alex Budianto juga menjelaskan lebih jauh perihal harapan-harapan di situs baru tersebut nantinya. Saya memang tidak menulis tautan keduanya langsung di atas, melainkan merujuk pada entri Selipan yang sudah saya tulis tanggal 5 Januari lalu.

Kesan yang saya dapatkan mereka memang akan “hijrah”, bukan membiarkan dua situs di dua nama domain tersebut hidup terus. Romi secara eksplisit menyebut sudah “capek” dengan mendua… hehehe.

Senarai yang saya tulis di atas memang bukan usulan, melainkan pemerian dari kondisi yang sudah ada saat ini. Sebagai contoh, tulisan Tips Merangkai PC 2007 oleh Raffaello Sanzio, sudah bergaya blog, kan? Semua dipaparkan di sana dan tidak dalam bentuk bundel berkas seperti .zip di waktu lalu.

Pemerian di atas memang mengambil gaya induksi: dari beberapa kejadian yang sudah berjalan ditarik kesimpulan menjadi semacam keumuman.

Kira-kira begitu. Barangkali bukan penjelasan yang baik, namun demikianlah adanya dalam pikiran saya… ;-)

Demam berkepanjangan dari 23 Desember (yaitu hari sua kita yang terakhir) memang belum harus berhenti :). Tentu aku udah baca juga log Romi. Dan kepalaku yang pusing menerjemahkannya seperti ini: “Kamis malam saya akhirnya menghapus isi site IlmuKomputer.Com dan menggantinya secara penuh dengan isi dari IlmuKomputer.Org (versi blog). Agar tak mendua, kami menggunakan site IlmuKomputer.Com dengan isi baru yang tadinya ada di Ilmukomputer.Org, lalu Ilmukomputer.Org akan kami matikan. Versi lama IlmuKomputer.Com masih tersedia dalam bentuk CD.” Dan ini diperkuat oleh http://alexbudiyanto.web.id/2007/01/05/ilmukomputerorg-naik-pangkat. Tapi tentu hanya kepala pusing yang terus kekeuh membahas hal macam ini, sementara akan lebih sederhana untuk menanyakannya langsung ke Romi :).

Hahaha… betul juga, seperti jawaban Neils Bohr di dalam anekdot yang banyak beredar di milis (mudah-mudahan bukan hoaks) tentang cara mengukur ketinggian dengan barometer: tanyakan saja pada penjaga gedung dengan barometer tersebut dijadikan hadiah. :)

Biar sajalah kedua orang tersebut besok pada hari kerja aktif menjelaskan dengan lebih baik. Apakah IlmuKomputer.Com hanya akan menjadi nama untuk distribusi cakram optik mereka atau benar-benar nama domain dan situsnya seperti gambaran saya? Entah…

Demam sejak tanggal 23 Desember? Bagaimana jika disembuhkan dengan secangkir kopi (maaf, saya kurang percaya diri menyebut nama-nama aneh kopi di kedai bintang [star-kedai?]) dan donat? Lebih cepat sembuh lagi jika disertai canda-tawa. ;-)

Koreksi Mas Amal, Seperti yang mas Kuncoro sampaikan, situs utama IK.C tetap di http://ilmukomputer.com kok, cuma sekarang pakai wordpress sebagai engine-nya. Mas Amal pasti termakan tulisan BIG BOSS IK.C di IlmuKomputer.Com Pensiun! sehingga seolah-olah IK.C yang pensiun, padahal yang pensiun sebenarnya cuma content lama IK.C. lirik ke om RSW Just FYI, selain IK.C, IK.O sekarang ada lagi IK.F.

Mungkin bukan hoax, tapi ujung cerita di bawahnya — yang mengatakan bahwa Niels Bohr adalah satu2nya fisikawan Denmark yan gmenerima hadiah Nobel — salah. Karena, setelah Niels Bohr, ada fisikawan Denmark lain yang menerima Nobel Fisika, di tahun 1975. Kebetulan namanya Bohr juga. Kebetulan memang anaknya Niels Bohr. Kalau baca cerita Feynman, Bohr muda ini sering menemani dan menjadi juru bicara bapaknya juga, waktu mereka mengunjungi Proyek Manhattan yang bukan di Manhattan itu.

Ini bukannya “blog overuse”?

Untuk menajamkan perspektif itu, saya ambil contoh yang ekstrem saja.

Gimana dengan indoporno.blogspot.com?
Material porno dengan bentuk menggunakan blog apakah itu juga “blog”?
Gimana dengn lowongankerja.blogspot.com?
Apa itu juga “blog”?

Bagaimana jika situs berita resmi menggunakan blog engine dan berformat periodik descending seperti blog pada umumnya?

Dimana batas CMS dan blog?
Dimana batas publikasi personal dan publikasi ‘jurnalistik’ jika semuanya menggunakan format blog?

2 tahun lagi jangan-jangan semua web akan powered by Wordpress 4.0.5.

heheheh …. makin pusing makin asyik kan :)

Thanks mas Amal dan om Koen, sudah dibahas di Direktif. Intinya gini kalau menurut saya:

  1. Format dokumen tidak saya batasi, penulis yang ingin menulis panjang lebar bisa menulis lewat lewat word processor dan nanti dia ubah ke PDF dan upload ke IlmuKomputer.Com. Yang mau nulis langsung di “write post” juga bisa. Hasil survey saya, banyak teman-teman yang lebih enak dengan format cetak (pdf), karena koneksi internet terbatas, dia pingin nggak lama di warnet, jadi dia baca dikit, dia download, taruh di USB memori dan baca-baca atau print di rumah. Intinya kedua kebutuhan ini saya penuhi.
  2. IlmuKomputer.Com cukup lama menggunakan HTML statik dengan review dan editing artikel manual (2003-2006). Server tidak makan resource ketika kita tidak menggunakan sistem third party (php dan mysql database), tapi repotnya di editing dan reviewing process. Banyak komplen akhirnya karena artikel terlambat upload, bahkan karena artikel makin banyak bertumpuk tumpuk, editor makin “nek”. Saya pingin ujicoba, saya pakai WP yang ringan, saya redesign, recode beberapa plugin supaya bisa sesuai dengan kebutuhan IlmuKomputer.Com.
  3. Migrasi berjalan dan relatif enak untuk reviewer dan editor. Tapi stress di server, seperti 3 tahun lalu, akhirnya saya kembali diusir oleh webhoster. Alhamdulillah saya bisa pindahin ke IIX atas bantuan penuh akbar (sang phenomenon ;)). But ini baru 1 hari jalan, dah hang beberapa kali :) Saya lagi pikirkan untuk pakai cron produce index.html.
  4. Tentang bahasa saya di blog “IlmuKomputer.Com Pensiun!” memang sengaja, meskipun maksudnya “Design ilmukomputer.com yang lama Pensiun!”. Supaya banyak yang lihat …kekekeek
  5. Gitu intinya, lengkapnya bisa langsung YM aku di ID: romi_sw, kita bahas tuntas, dan kalau ada masukkan dari teman-teman saya sangat senang sekali (bener ini bukan basa-basi :))

Ngono dhisik …

Buat #7: Ngga boleh ya mas? Soalnya baru2 ini saya menyarankan kepada teman saya untuk menggunakan engine wordpress untuk membuat situs beritanya. Saya berpikir pada akhirnya ‘simple and open win’ (quote dari Dick C. Hardt)

Maaf, rada OOT. Kisah ttg bagaimana mengukur tinggi gedung dg Barometer itu memang valid, tapi tokohnya bukan Niels Bohr. Cerita itu pertama kali muncul di salah satu serial buku “Chicken Soup”. (silahkan lihat di sini).

Alhamdulillah saya tidak ikut pusing atau memusingkan IK.C akan dihapus domain-nya atau hanya engine-nya saja. Kebetulan persepsi saya waktu baca log-nya Romi tentang IK.C Pensiun adalah engine-nya saja yang berubah.

1.dengan adanya ilmu komp.com mmg cukup mmbantu.wlaupun HTML sudah agak jadul tapi itu udah lumayan. 2.dengan adanya format baru ini jelas lebih uses friendly 3.salut aku

wah tambah hebat ya.tapi bagi yang baru gabung pasti mikirnya ilmu komputer udah dead padahal gak cuma ada sedikit perubahan aja pada domainnya. soalnya banyak juga loh yang belum tau………????111111

teman-teman tolong dong kirimin aku program restore deleted file or folder. jaringan internet didaerahku pasang surut sih. ini aja kebetulan bisa connect. aku butuh banget nih.thousand thanks ya buat yang mau kirim. salam kenal dari Kupang

saya senang main dengan html tetapi saya tidak terlalu begitu paham dengan html. jadi saya tidak bisa memberi komentar tetang html saya hanya ingin kalau bisa saya di beri cara-cara atau langkah langkah dalam penggunaan html, saya pengen baget ingin mengerti banyak tentang html demikian yang dapat saya sampaikan saya sangat berharap atas pelayan anda . terima kasih

mungkin aku ga beda jauh ma yg lain ya.yg jelas ilmu komputer cepat sekali berkembang.tp,proses seperti ini menguntungkan banget bg pr pengguna komputer.klo dijelaskan g bakal selsai.

About this Entry

This page contains a single entry by Ikhlasul Amal published on January 21, 2007 11:22 AM.

OLPC: Bagaimana Indonesia? was the previous entry in this blog.

Kisah Perburuan "Driver" is the next entry in this blog.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261