Kira-kira bagaimana kelanjutan sikap industri di negara Barat setelah Traian Basescu, presiden Rumania, dengan blak-blakan di depan Bill Gates menyatakan bahwa pembajakan perangkat lunak mendorong generasi muda di sana dalam hal kecakapan teknologi?
Staf ZDNet UK memberi tamsil gamblang dengan petualangan bajak laut abad XVI dan diberi catatan: seandainya saja sepuluh tahun lalu Rumania memilih solusi perangkat lunak bebas atau membuat sendiri, hari ini mereka tidak akan menjadi “hasil ijon” Microsoft — sebuah tempat yang ranum berisi pakar Windows. Bill Gates sendiri terdiam mendapat sambutan Basescu, kendati menurut saya persoalan terbesarnya bukan semata-mata “karena bebas membajak, Windows dan alat bantunya jadi mudah dipelajari.”
Jika ulasan ZDNet UK perihal pakar Windows di Rumania memang signifikan dari sisi jumlah, yang menyedihkan: pembajakan yang digalang “secara nasional” ternyata membuahkan kecenderungan ke arah monokultur: yang dibajak “produk itu-itu lagi.” Apakah uluk-salam Basescu hanya dialamatkan ke Microsoft karena Sang Bos sedang datang berkunjung atau perkembangan dunia TI komersial (yang dibajak) di Rumania secara menyeluruh, masih perlu dilihat ke depan.
Terus terang, saya masih sangsi dengan argumen pembajakan meningkatkan pengetahuan kita dalam arti luas. Pada beberapa kasus, saya amati ketekunan terhadap produk menjadi melemah karena pengguna dengan mudah gonta-ganti produk. Malah terkadang seperti obsesif terhadap versi baru, sehingga fungsionalitas kalah diperhatikan dibanding kode versi x-point-y.
Ada teladan menarik: saya baca di buku Gunung
Pi (ISBN
979-99986-4-6)
tentang perjuangan Chudnovsky Bersaudara memburu semilyar deret Pi
menggunakan superkomputer buatan sendiri. Alasan mereka, Galileo
harus membangun sendiri teleskopnya — Karena Galileo tidak mampu
membeli teleskop model Belanda.
Demikian juga di Kisah
Sukses
Google (ISBN 979-22-2283-9) diceritakan bahwa mereka membangun jaringan
komputer sendiri, melawan anggapan lama bahwa pekerjaan raksasa
seperti itu harus dikerjakan oleh komputer khusus yang super-hebat.
produksi -> mandiri -> dignity. Semangat membuat sendiri memang harus dibudayakan. Selama masih sekedar mengonsumsi, maka akan jadi konsumen, budak dari produsen. Budaya produksi: yang blogger nulis blog yang banyak dan berkualitas. Yang coder nulis code yang banyak dan berkualitas. Yang petani, panen padi yang banyak dan berkualitas
Buat yang sering nostalgia masa dulu, pernah didengungkan oleh Sukarno, national character building. Sekarang hampir tidak ada.
Btw setelah saya baca-baca ternyata komentar saya tidak nyambung dengan artikelnya yah. Saya cuman terngiang kata-kata Pramoedya, setelah membaca Google yang membuat sendiri, atau Chudnovsky yang membuat sendiri juga.
Ngapain capek-capek buat sendiri. Jual barang jadi, komisinya lebih besar. Kampus ?, toh saya dapat kecipratan proyek pengembangan dan penelitian (katanya sih ke ke ke ke).
promosi wisata lampung