Dari Technorati, saya mendapati tautan ke blog ini yang — setelah saya kunjungi situs yang bersangkutan — “agak berbeda” dengan kelaziman sebuah blog. Jenis pertama berupa situs dengan salinan utuh salah satu entri dalam format teks; jenis kedua: sebuah makalah panjang sekali tentang bisnis di sektor TI dan telekomunikasi.
Dari cara keduanya menampilkan materi blog atau malah semata-mata menyalin dan “mengejar setoran” jumlah entri, saya menduga aktivitas ini pekerjaan rumah dari sekolah. Oleh karena itu saya berangkat dari permakluman dan tidak terlalu memedulikan aturan main pemuatan ulang sebuah tulisan. Sedangkan blog yang berisi makalah tadi sedemikian panjangnya, sehingga dari tangkapan Screengrab! di Firefox dihasilkan berkas berformat PNG 1,8 MB dengan ukuran piksel 1254 x 13622.
Tentu saja setiap penulis blog boleh dan bebas saja menyajikan materi dengan gaya menulis pilihannya. Yang justru perlu dipertanyakan adalah pihak pengajar yang sepatutnya memberi bekal yang memadai perihal blog, semangat aktivitas blog, dan atmosfir blog. Ini bukan mantra yang sulit dan sangat mungkin disajikan dengan hangat. Mengejar setoran jumlah entri juga tidak perlu, karena nanti dapat berimbas untuk mata pelajaran yang berkaitan dengan mesin pencari di Internet malah sibuk dengan kuantifikasi peringkat di Google. Wah, berabe!
Jadi, Bapak dan Ibu Guru di sekolah, jika memang ada mata pelajaran menulis di Internet, mulailah dengan rasa kecintaan akan menulis, kemauan akan berbagi ilmu pengetahuan, keindahan bercakap-cakap antarmanusia, dan suka cita gairah menyambut sikap saling menghargai antarsesama. Jika para siswa bosan dengan tulisan semacam ini karena EYD adalah peninggalan tahun 1990-an, biarlah mereka mengomentari keadaan sekitar sama renyahnya dengan cara mereka mengirim pesan pendek lewat telepon genggam. Apabila mereka tidak suka bertele-tele dengan paragraf, aktivitas blog tetap dapat dihidupkan dalam bentuk koleksi.
Bahkan seandainya pun mereka sama sekali ogah menulis, biarkan mereka bermain blog dengan komik, foto, atau malah rekaman video dari kamera di telepon genggam. Kita punya bakul ayam merangkap bandar Ruby dan 68% materi situsnya komikal.
Para siswa yang akan atau sedang menulis blog adalah masa depan. Mereka harus riang, harus lebih ceria, dibanding kami di sini yang merupakan perpanjangan masa lalu agar diorama sejarah tidak putus hari ini.
Selamat menulis menyediakan blog dari sekolah!
Apakah dugaan bapak bahwa blog tersebut adalah aktivitas pekerjaan rumah dari sekolah sudah dikonfirmasi ?
Saya pernah menemukan blogger yang mempublikasikan tugas sekolahnya bukan karena disuruh. Melainkan atas keinginan pribadi ingin meramaikan blog-nya namuh tidak tahu apa yang sebaiknya ditulis sehingga memanfaatkan tugas sekolah sekaligus meramaikan blog-nya.
68% hihihihi…
:)
Seperti kata pak Budi raharjo, blog sebagian besar hanya berisi keluh kesah :p, mau nolong gimana, mau menghibur juga gimana, cuman bisa baca dan ketawa serta terakhir hanya bisa menepuk jidat sendiri sembari berkata capee deeehh….
Bank Al: tentu saja belum dan memang tidak dimaksudkan ke arah sana. Oleh karena itu saya tulis, “… saya menduga aktivitas ini …” dan di harapan saya terhadap para pendidik ditulis, “… jika memang ada mata pelajaran menulis di Internet.”
Saya memang tidak melakukan penelitian jauh hingga meneliti latar belakang blog tersebut. Latar belakang yang saya gunakan: pemaparan salah satu pembicara di acara Telkom di Bandung beberapa bulan lalu yang menjelaskan beberapa siswa memilih tugas sekolah boleh dikerjakan dalam bahasa Inggris, ternyata… hehehe, beberapa kutipan disalinkan dari Wikipedia bahasa Inggris yang memang lebih lengkap.
Tulisan di atas juga tidak menggeneralisir bahwa semua blog yang menampilkan tugas sekolah dalam konteks yang saya maksud. Yang saya temui juga berbeda dengan kasus Anda, karena tulisan yang saya maksud hanya satu-satunya dari blog tersebut dan disajikan dalam bentuk makalah. Ada juga yang lain, yang menyalin tulisan mentah-mentah dalam bentuk teks (sehingga kode HTML tidak terbawa) dan agaknya ybs. belum memahami blog karena untuk setiap tulisan disediakan dalam satu blog (!). Jadi di profil Blogger miliknya terpampang jumlah belasan blog, masing-masing berisi satu artikel.
Sekali lagi, bukan tentang benar atau salah, melainkan pendekatan tentang blog yang “melenceng”.
hehe,, kadang kadang kalo posting tulisan, emang bingung.. posting komik? ..boleh juga
karena saya orang kampung jadi pemula di internet tolong dong minta penjelasan apa itu blog dan freindter serta gimana cara mengoperasikannya di nternet please ………..
eh saya mau tanya, gimana cara membuat domain dengan gratis 100%?
memang isi blog terkadang suka “melenceng” isinya tetapi semua itu tergantung dari yang punya blog…^_^
terima kasih infonya, silakan mampir yaa ke sini dan jika mau tahu tentang paper pasca silakan berkunjung ke sini yaaa…