Apabila ada pemilihan Keluarga Flickr, saya mengusulkan Keluarga Witoelar sebagai salah satu kandidatnya. Barangkali belum ada yang berpadanan terhadap keunikan Keluarga Witoelar di Flickr. Apa itu?
Mereka adalah pemakai Flickr intensif. Satu dari anggota Keluarga Witoelar, yaitu Satya, memotret banyak hal unik yang ditemui dalam kesehariannya. Salah satu photoblogger dengan tingkat pemasangan foto “harian.” Saya mengenal Satya pada awalnya dari Flickr, setelah saya menetapkan mencoba blog foto, dan di Pesta Blogger lalu untuk pertama kali bertemu langsung dengannya. Dari pertemanan lewat Flickr itulah saya mengetahui “jejaring” Keluarga Witoelar dan kegiatannya yang berkelindan dari Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga Groningen, Belanda Utara.
Lebih dari perihal intensif, Keluarga Witoelar saling beranjangsana dengan berkomentar, memasang tautan dari satu halaman foto ke halaman lain di antara mereka, dan karena mereka berpencaran di tempat-tempat yang berjauhan di belahan dunia, dari foto-foto tersebut kita tahu “si Bos” Wimar sedang menjenguk Groningen misalnya. Tentang Groningen, di Zernike Sportcentrum (pusat olahraga Zernike), saya pertama kali bertemu langsung Bung Wimar di bangku penonton, dan seingat saya salah satu anggota Keluarga Witoelar juga yang ikut berkontribusi menyusun Wiki Groningen untuk para pendatang. Oleh karena saya bukan mahasiswa selama di Groningen, dua hal di atas adalah sedikit kenangan manis saya mengikuti kegiatan PPI Groningen.
Di antara diskusi tentang fotografi yang boleh jadi melelahkan — karena sebagian hingga mengerahkan perhitungan lensa dan titik fokusnya, penjelajahan jenis fotografi yang sama banyaknya dengan gaya penulisan, pertikaian merk kamera yang menjurus pada “perang suci” Canon vs. Nikon, bersilaturahim lewat media foto online dapat dilihat sebagai salah satu cara zaman kita serupa dengan kegembiraan berbagi album foto cetak satu atau dua dasawarsa silam.
Saya yang hanya mengikuti acara anjangsana di atas sebagai pemirsa ikut merasakan keriangan berceloteh lewat foto dan komentarnya. Harapan saya: jangan menjadi rikuh setelah saya tulis secara khusus seperti ini, lengkap dengan bumbu istilah-istilah yang diperkenalkan di era Orba, seperti “anjangsana” dan “pemirsa.” Banyak cara menjadi unik dan “mengesankan” dengan suasana, media, dan alat bantu yang ada hari ini.
Selamat menikmati blog foto!
Hidup Keluarga Witoelar!! Hidup Flickr! :p
Wow Satya… Iya bener juga ya…