Pabrikasi Blogosfir

| 3 Comments | No TrackBacks

Terima kasih, Andry.

Seperti kebetulan: saat saya berencana merespon tulisan Andry S Huzain tentang Blog Detik, saya sempat mengintip komplain Andry bahwa tata letak #direktif tidak ramah di Safari. Saya akui bahwa desain tata letak situs ini menggunakan Universal Template Set begitu saja. Saya ingin membuat templat yang lebih sederhana lagi, namun demikianlah, perkembangan saya di depan desain situs web selalu sangat terlambat didesak urusan lain. Maaf untuk pengunjung situs ini yang menggunakan Safari dan Opera.

Penjelasan kondisi dapur Blog Detik yang ditulis Andry sepekan lalu menurut saya menarik karena kita di Indonesia sudah mulai memasuki bagian penyediaan layanan blog dan diurus oleh kita sendiri. Tersirat dari isi tulisan: bagian penting dan menjadi “produksi” dalam negeri (Aku Cinta Produk Indonesia!) adalah menyediakan layanan berskala besar — dilihat dari jumlah penulis blog dan terutama pengunjung. Seperti dugaan Budi Rahardjo tentang perbandingan sederhana Blog Detik dan Dag Dig Dug, Detik sudah membawa nama sohor dari sisi pembaca.

Dengan adanya catatan tertulis dan terbuka seperti penuturan Andry, akan lebih mudah bagi pengembang perangkat lunak web di Indonesia mencoret-coret strategi yang diperlukan menghadapi kondisi pengunjung web. Lebih asik lagi karena sekarang kita sudah masuk era “pabrikasi blogosfir” — kira-kira semacam penciptaan blogosfir mengikuti standar tertentu secara massal. Bukan sekadar blog! Komponen pendukung pabrik: investor, penyedia layanan dan para insinyur, dan komunitas. Berbeda dengan periode sebelumnya yang sebenarnya sudah memiliki ketiga komponen tersebut namun terbentuk secara alamiah, pabrikasi melibatkan unsur-unsur kerekayasaan.

Standar penerimaan di setiap komponen pun berbeda dengan hasil alamiah sebelumnya. Komentar seperti “suasana tidak seperti dulu lagi” dengan sendirinya akan muncul dan tidak perlu dirisaukan. Sama halnya dengan kita membedakan sate ayam langganan di ujung gang yang memiliki menu sudah sangat cocok selama bertahun-tahun dengan restoran siap saji di mal. Di ujung gang kita mengamati dengan puas ketrampilan tukang sate mencipratkan kecap hingga mengatur orkestra tusukan daging di atas bara arang; sedangkan di restoran siap saji kita perlu belajar kesigapan para pelayan, ketangkasan tim juru masak di dapur, dan koordinasi dengan kasir.

Mumpung kondisi masih awal, saya ikut menerka-nerka kesiapan tim teknis, “juru masak”, pabrik blogosfir Indonesia. Untuk keandalan peladen web, Harry Sufehmi sudah siap hingga 1000 pesanan/detik (dalam hitungan bulan ke depan kelihatannya perlu lebih besar lagi angkanya, Pak!). Rendy Maulana beberapa kali menjadi teman diskusi dengan pengalamannya mengurus lapak layanan hosting. Tentang Harry, selain saya berkenalan dengan urusan server di Asia Blogging Network dan di forum Linux, pengakuan dia sendiri di komentar tulisan Andry membuktikan.

Untuk desain web siap-saji dengan kecepatan layanan menghadapi variasi menu, Thomas Arie Setiawan. Saya melihatnya dari sejumlah situs sukarela prakarsanya beberapa tahun lalu (di mana saja mereka sekarang, Thomas?) dan kesigapannya bermetamorfosis menjadi tabib bertangan dingin untuk WP-MU Asia Blogging Network. Bagian desain web ini menurut saya masih sangat langka untuk pengembangan layanan web (bukan hanya blog) di Indonesia. Boleh dikata mayoritas desain aplikasi web dalam negeri masih sangat didominasi sudut pandang pengembang aplikasi, sehingga fungsionalitas adalah panglima. Hampir tidak ada web publik yang cukup nyaman untuk “beradem-adem” dengan desain. Termasuk di Blog Detik yang menurut saya masih kalah indah dibanding tata letak “karier solo” Andry, bos pengembang aplikasi itu sendiri.

Selain Thomas, untuk desain kita punya guru besar seperti Boy Avianto, gerilyawan macam Viking Karwur dan Didats Triadi, bahkan sebelum Isnaini banting setir ke bisnis pengumpulan dolar, saya kenal dia sebagai penyedia templat desain di forum Warnadunia empat tahun lalu. Karena di tulisan ini dibahas tentang pabrikasi, Thomas yang sudah memiliki pengalaman.

Bagaimana dengan pengembang perangkat lunak blog? Hingga hari ini baru Didats yang menggunakan perangkat lunak buatan sendiri untuk beraktivitas blog. Alat bantu tersebut kekasih dia “yang sebenarnya”, sehingga belum pernah dipublikasikan ke luar dan akibatnya agak sulit untuk dimasukkan ke lingkungan pabrik. Besar kemungkinan beberapa media memiliki tim pemrogram khusus untuk penyediaan blog komunitas mereka, seperti di Indosiar dan Tempo, sehingga mereka layak dinominasikan — kendati saya belum tahu salah satu figur yang representatif.

Satu hal penting yang perlu dipertimbangkan oleh tim pengembang alat bantu blog: mereka harus punya mandor yang memang sangat antusias dengan atmosfir blog dan perkembangannya. Tanpa mandor tersebut, mereka akan kewalahan atau tak tahu arah menghadapi kemajuan spesifikasi alat bantu blog berkelas dunia yang dibuat secara terbuka. Dalam hal ini Andry tepat dipasang sebagai mandor di Blog Detik, karena jika dia benar-benar disibukkan di bengkel, saya menyayangkan pandangan dia yang agitatif tentang perkembangan blog akan pudar, tertatih-tatih di atas rel — yeah, on rails!

Kira-kira demikian. Keterbatasan penilaian di atas: saya tulis berdasarkan pengetahuan saya yang sempit dan berkisar di lingkungan blog, karena fokus utama dalam hal ini adalah kedekatan dengan blogosfir. Itu pun sama sekali tidak diartikan bahwa pabrik blog harus dibangun oleh mereka yang sudah berkecimpung di dalamnya, namun kita ingat Henry Ford dari awal sudah sedemikian antusias dengan pembuatan kendaraan, demikian halnya Larry Page dan Sergey Brin mempelajari teknik pencarian semenjak tesis PhD. mereka.

Yang lain tidak berarti harus bergeser ke pinggir, karena kita menyadari blogosfir penuh kejutan namun stabilitas di dalamnya dijaga oleh sikap egaliter dan keterbukaan pelakunya. Narsisme pun (entah definisi ini tepat atau “baru 68%” cocok) tunduk pada kaidah “berkonsekuensi terbuka menghadapi kritik.”

Biasanya sebagian dari kita tergelitik dengan angan-angan: apakah mungkin mengumpulkan mereka yang berbintang menjadi sebuah Tim Impian, The Dream Team? Saya pribadi tak melihat hal tersebut sebagai esensial. Layanan blog berskala global pun tidak memiliki segalanya. WordPress.com lebih responsif terhadap kasus penyalahgunaan layanan, namun kurang bebas dibanding Blogger. Atau yang lebih teknis: Vox.com indah di desain tata letak, namun perpindahan antarbilik terasa berat.

Blogosfir memang bukan hanya urusan isi pabrik di atas. Secara keseluruhan, ia merupakan proyek “padat karya”; halo para pemodal, bersediakah mengubahnya menjadi “padat modal”? Aspek lain yang menarik: hampir semua komponen bekerja di atas perangkat lunak bebas. Boleh dikata hampir semua ongkos dikeluarkan untuk membayar sumber daya manusia, dan jika kita berani bereksperimen di masa awal ini, saya cukup yakin dapat dikembangkan oleh bangsa sendiri.

No TrackBacks

TrackBack URL: http://mt4.atijembar.net/mt-tb.cgi/595

3 Comments

kata kunci movable type lupa.. openid gak bs masuk type key jg gak bs masuk

akhirnya pake live journal :)

komen saya dah saya sampein via mail ya om Amal..

He he he Pak presiden akhirnya angkat bicara :) BUka-buka kartu Keren-keren nih mentri-mentrinya :)

Belajar banyak nih dari saudaraku Ikhsanul ‘amal Jazakallahu khairan…

About this Entry

This page contains a single entry by Ikhlasul Amal published on March 10, 2008 6:54 AM.

Inovasi FanBox was the previous entry in this blog.

Urusan Pindah Lokasi dengan Speedy is the next entry in this blog.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261