Cabang-cabang Subversion

| 2 Comments | No TrackBacks

Kami masih menggunakan Subversion untuk kendali revisi (revision control) dokumen, baik kode perangkat lunak atau dokumentasi. Selain belum digunakan untuk banyak penulis, pekerjaan tersebut baru berpindah-pindah dari server Subversion di kantor dan komputer pribadi. Hubungan server dan klien Subversion dilakukan lewat Apache dan modul WebDAV.

Mengikuti dokumen Subversion yang lengkap, Version Control With Subversion, atau “Kitab Subversion”, saya mengusulkan penggunaan kode revisi trunk dan branches dalam perkembangan dokumen. Aturan sederhana:

  1. trunk berisi cabang utama pengembangan yang berjalan terus. Pengambilan berkas kondisi terakhir (checkout) dilakukan dari cabang ini.
  2. branches berisi kumpulan salinan setiap titik tertentu pengembangan yang dianggap signifikan (milestone). Setiap titik penting revisi tersebut diberi nama khas dan tetap disimpan di bawah branches.

Pengembang yang ingin mengambil revisi tertentu dapat mengambil dari koleksi di bawah branches.

Pengaturan kewenangan:

  1. semua pengembang bebas membaca dan menulis di trunk. Keterangan pekerjaan pada saat mengembalikan (commit) ke repositori sangat dianjurkan.
  2. manajer pekerjaan yang bertanggung jawab menetapkan sebuah versi dan menyalinkan ke bawah branches dengan nama tertentu. Di buku disebutkan nama ini dapat dilihat sebagai tag.

Dapatkah kami tim pengembang cukup disiplin dan konsisten dengan aturan di atas? Ini juga perlu kendali!

No TrackBacks

TrackBack URL: http://mt4.atijembar.net/mt-tb.cgi/624

2 Comments

di tempat saya dulu trunk dijaga sama seorang “lead developer”, pengembang lain gak boleh sembarangan nulis di trunk kalo gak bos ngamuk-ngamuk. pengembang hanya boleh baca dan tulis di branch-nya sendiri dan kemudian sang “lead developer”lah yg nantinya nge-merge (sekalian mem-filter) branch pengembang ke trunk. dan tag biasanya diambil dari trunk untuk di-realese.

Disiplin adalah hal besar yang berat di lakukan.

Pengalaman saya nih mas amal, bekerja dengan beberapa team member cukup merepotkan. Adapun cara memakai SVN ditempat kita sebagai berikut : - Setiap developer memegang satu modul, sehingga dia bertanggungjawab terhadap isi modul-nya, termasuk yang di svn - Semua developer bekerja di trunk - Deploy dilakukan oleh team leader

Hampir semuanya tidak memiliki kedisiplinan untuk : - melakukan commit secara rutin di akhir hari - memberikan comment di setiap commit - code yang dicommit masih banyak “garbage”-nya. - masih ada team member yang mendeploy modulenya sendiri tanpa sepengetahuan team leader - branch kurang dioptimalkan untuk “simulasi”

About this Entry

This page contains a single entry by Ikhlasul Amal published on February 16, 2010 5:16 AM.

Melatih Diri dengan Hal-hal Keseharian was the previous entry in this blog.

Comic Februari: Komunitas Pengembang is the next entry in this blog.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261