Dua hal yang sering saya pertimbangkan di depan mikroblog, tentang membaca dan menyampaikan.
Dalam hal membaca:
Jika akun di mikroblog tersebut memiliki situs yang menyediakan sindikasi, saya memilih berlangganan lewat Google Reader. Walaupun saya belum dapat berjanji cukup rajin membaca pemutakhiran yang bersangkutan di sana, namun terasa lebih mudah “dikendalikan.”
Dalam hal menyampaikan:
Untuk catatan tautan yang menarik atau dianggap penting, dapat diberi tanda di Google Reader (yang berikutnya dapat juga ditampilkan di halaman Facebook saya) atau secara khusus dikumpulkan sebagai bentuk berjejaring sosial juga lewat Delicious. Koleksi tautan menarik ini dapat disuguhkan kepada teman sebagai respon jika ada pertanyaan tentang topik tertentu, dalam bentuk tag yang relevan.
Jadi ada apa di mikroblog? Yang paling menarik adalah percakapan. Jika tidak disiplin, dapat terlena dengan obrolan pendek-pendek, ke sana-sini, dan… terlewat lagi kesempatan untuk menulis blog!
Pendapat teman yang seperti mengingkari perkembangan teknologi,
Twitter itu ya cuma MIRC baru…
Senior memang sering sulit
mengalah begitu saja.
Bonus: paling membosankan membaca koleksi hanya-keluhan (apalagi
berhadiah makian) kegiatan sehari-hari di mikroblog, walaupun sudah
diberi tag #keluh
.