Saat membawakan materi peralatan media di acara Common Room tentang jurnalisme warga, saya tunjukkan buku catatan dan pena, kamera saku digital, dan pemutar MP3. Ketiganya dapat digunakan untuk memulai jurnalisme warga (atau blog) dalam bentuk teks, fotoblog dan video, dan podcasting. Saya menekankan untuk melakukan eksplorasi peralatan tersebut dengan harapan hadirin tidak perlu menganggap keterbatasan alat sebagai halangan.
Eksplorasi itu pula yang saya sampaikan tatkala diundang berbicara di depan siswa SMP Darul Hikam, Bandung, Jawa Barat, Januari lalu. Dengan tema “silaturahim orang tua dengan kelas” — anak saya bersekolah di sana — saya pilih topik aktivitas blog untuk disampaikan di kelas. Sekaligus saya ingin menambah motivasi untuk aktif lewat blog, setelah sebelumnya Agus Hery Prasetyo pernah melakukan sosialiasi blog di Darul Hikam.
Blog menyenangkan dan perlu ketekunan, kira-kira begitu intisari materi saya. Cukup meriah dengan respon yang saya terima dalam bentuk pertanyaan di kelas setelah pengantar.
Pengalaman saya dengan fotoblog terasa menarik diikuti adik-adik dan diskusi berlangsung.
Salah satu yang kemudian berlanjut dengan pertemanan saya dan adik-adik di kelas adalah Adnan Ali, lewat Facebook, Flickr, dan Twitter. Saya amati dia melanjutkan rasa antusiasnya lewat fotoblog, di Flickr. Koleksi foto yang diambil lewat kamera ponsel mengingatkan saya pada kesungguhan yang sering didengungkan, “Jangan berhenti memotret, sekalipun tinggal kamera ponsel di genggaman kalian.”
Catatan: kamera ponsel adalah perangkat paling murah dan praktis untuk fotografi, bahkan dibanding kamera saku berfilm seluloid.
Diikuti dari awal pemasangan foto di Flickr, terlihat pendekatan oleh Adnan untuk tema-tema keseharian, bagian yang kerap dieksplorasi di ranah fotoblog. Tema lepas di sekeliling tanpa perlu berpretensi sebagai seni yang “tinggi dan sulit” dilewati Adnan, dalam bentuk rekaman kegiatan dia bersama teman-teman sekolah, perjalanan wisata, suasana sekitar rumah, dan mulai mencoba permainan cahaya.
Banyak yang dapat dicoba, bebas saja, dan berikutnya, preferensi akan muncul secara alami.
Foto: seiin to the electricity tower oleh Adnan Ali di Flickr.
Selamat datang di fotoblog, Adnan, saya ikut gembira ada respon berlanjut dari pendengar di kelas. Kita rencanakan jalan-jalan memotret bersama, yuk!
terima kasih ya pak…
Terima kasih kembali.
Catatan: beberapa bagian dari tulisan di atas disunting agar lebih efektif. Maaf, akibat dari keteledoran pada saat pemeriksaan sebelum dipasang di blog.
entah kenapa blog sayapun jadi berserakan poto2 :)