Parade Blog 31 Hari baru berlangsung pada pekan pertama, saya tersandung sedikit gangguan teknis: modul jaringan via kabel di laptop tidak berfungsi (keteledoran jarang diperiksa dan histeris saat diperlukan!). Masalah berlanjut saat pengendali untuk koneksi nirkabel terhapus dari sistem. Lengkap sudah, saya pikir ini alasan yang sangat kuat untuk segera pindah ke Ubuntu 10.04, Lucid Lynx.
Sekalian sistem diperbarui, sekaligus pemandangan baru di layar monitor.
Ternyata instalasi Lucid gagal dan mulai terasa curiga karena kegagalan tersebut selalu di bagian akhir. Di log tercatat gagal baca blok-blok cakram optik. Jamaknya hal ini disebabkan oleh pembakaran cakram yang tidak sempurna, demikian prasangka saya. Dipicu juga oleh keperluan sistem minimalis, cukup peramban, penyeranta, dan editor teks, seharusnya tidak perlu didatangkan Ubuntu secara komplet.
Saya pasang Debian GNU/Linux 5.0.4 Lenny Netinst. Hanya berukuran sekira 150 MB, Lenny hanya menempati seperempat trek di cakram optik. Netinst berarti perangkat lunak instalasi hanya menyediakan keperluan super minimal dan dilanjutkan dengan mengambil nyaris semua dari repositori via jaringan.
Berhasil. Apa penyebab cakram yang terisi penuh untuk Ubuntu gagal? Belum saya pedulikan, coba dulu menggunakan Lenny. Dengan Blackbox dan sedikit perangkat yang diperlukan, mulanya saya berharap Google Chrome lincah untuk mengatasi keperluan peramban. Ternyata Chrome bermasalah: pemakaian CPU sangat tinggi, laptop segera gerah, dan sempat mati tiba-tiba, padahal sudah dikipasi tambahan di samping.
Ini persoalan besar, selain faktor antarmuka seperti fonta dan efek visual. Memang, Gnome memperbaiki hal ini, namun jika masih banyak penyesuaian, repot! Seloroh teman bercakap di YM, “Sudah bukan waktunya lagi disibukkan oleh sistem operasi.” Praktisnya: saya bisa gagal memenuhi komitmen rutin menulis blog dalam parade ini jika ditambahi pekerjaan mendadak mengurus konfigurasi Debian.
Tadi pagi saya pastikan media untuk Ubuntu Lucid dengan meminta tolong dibakarkan lagi. Oke, rasanya lebih meyakinkan. Saya lakukan instalasi, ternyata gagal lagi. Kegagalan terjadi secara acak di beberapa titik fase instalasi, namun selalu di bagian akhir. Karena instalasi Lenny berhasil, sedangkan Lucid gagal, saya berkesimpulan terdapat gangguan di piranti pembaca cakram optik laptop. Saya diskusikan dengan teman, dia juga menduga alat pembaca di dalam, sensor penerima laser misalnya, sudah lemah untuk operasi di “lintasan luar” cakram optik. Kabar sambil lalu: penggantian piranti tersebut berongkos sekitar Rp 250.000. Dengan pertimbangan laptop tersebut sudah mulai uzur, sayang juga pengeluaran tambahan untuk perbaikan tsb.
Apakah ganti Lenny saja?
Bagaimana jika dicarikan metode instalasi via jaringan ala netinst? Ada untuk Ubuntu, malah berukuran lebih kecil, hanya 13 MB — oleh karena itu disebut minimal. Begitulah, saya unduh, bakar ke cakram optik, dan instal. Proses sedang berjalan, karena tentu akan mengonsumsi waktu lebih banyak dibanding instalasi lewat media cakram optik. Apa mau dikata, saya niatkan Lucid ini versi terakhir Ubuntu di laptop, jadi proses “tidak efisien” seperti ini tidak perlu diulang lagi. Cukup ikuti pemutakhiran via koneksi Net dan Lucid yang termasuk LTS (Long Time Support), seharusnya bakal berumur panjang.
Distribusi mini sebaiknya dipakai hanya untuk kondisi yang sangat darurat. Tidak efisien membebani koneksi dengan bagian instalasi yang sebenarnya dapat disediakan lebih banyak di media distribusi, cakram optik. Apalagi dengan koneksi pada umumnya di sekitar kita, akan perlu waktu banyak.
hihihi, kalau yakin masalah ada di pembaca cakram optik, pasti kelupaan nih, mengapa tidak menggunakan flash disk saja untuk instalasi Lucid Lynx?
Selamat malam pak
salam
Jika bisa boot dari media USB seharusnya ceritanya bisa lebih singkat :D
Maaf, kenapa tak dicoba instalasi menggunakan USB Flash drive. Bisa menggunakan petunjuk ini: https://help.ubuntu.com/community/Installation/FromUSBStick
atau menggunakan program unetbootin.
Install via USB Flash Disk, jauh lebih cepat! https://help.ubuntu.com/community/Installation/FromUSBStick#From%20Ubuntu%20Linux
Terima kasih semua. :)
Persoalannya: laptop saya belum mendukung boot dari flash drive. Yang ada di BIOS: cakram keras, cakram optik, dan cakram lentur. Serba cakram!
Pada saat instalasi OpenBSD beberapa tahun lalu malah hanya ada floppy drive.