Jumlah manusia bertambah secara signifikan, ruang publik bertambah
luas dengan kedatangan ranah maya, alhasil peluang kehebohan
meningkat. Urut-urutan tersebut yang selalu saya ingat jika ada
letup-letupan di lingkungan web, lebih-lebih di era 2.0 yang memang
membumikan web sebagai ruang bersama. Mirip dengan kisah disket
(floppy disk): ada atau tidak ada Apple hari ini, riwayat disket
berakhir bersama evolusi piranti penyimpanan. Keniscayaan, kendati
Steve Jobs melabeli sebagai, Dibunuh
Apple.
Akan selalu ada berita besar, entah kasus domestik, perspektif global, persinggungan antarkelompok, hingga si gamblang pembuat onar. Sebaliknya juga dengan respon yang muncul: dari yang terlihat acuh hingga yang terbawa arus balik tempramental akan terjadi. Dalam grafik sebaran normal, ujung kiri dan kanan yang landai itu tetap signifikan dengan jumlah populasi bermilyar manusia saat ini. Semoga bagian tengah yang disebut arus utama tetap berjumlah signifikan, tetap menggunakan akal sehat dan norma, karena dialog secara umum di tengah inilah yang meredam goncangan-goncangan di lambung kiri dan kanan bahtera.
Setelah kemarin kasus yang dianggap menyulut isu rasisme berskala lokal di ITB, Bandung, dan hari ini kabarnya Facebook hendak digunakan sebagai tempat pemuatan kartun Rasulullah. Karena menyangkut sesuatu yang melekat pada diri sendiri — ras, suku, dan keyakinan — reaksi terhadap letupan seperti ini dapat menjadi solid, menggemuruh, dan sesuatu yang, “wajib diperjuangkan.” Rasanya dengan tingkat kelaziman sehari-hari risiko seperti ini sudah disadari sebagai adab: komunikasi dengan sekitar misalnya, memiliki tata-cara masing-masing dan menempatkan diri pada setiap situasi itulah salah satu ukuran kematangan sikap.
Mari kita hadapi semua pernik, gejolak, yang ada di dunia maya dengan cara yang baik, seperti yang seharusnya disikapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita belum tahu duduk persoalan yang terjadi dan kait-kaitan di sekitarnya, tahan diri untuk tidak memperkeruh suasana. Mempelajari suasana forum tempat diskusi dan bahan-bahan yang sedang dibicarakan akan mengurangi tensi penyampaian. Termasuk jika kita tidak sependapat dengan orang lain, sampaikanlah dengan baik. Seperti halnya sejumlah gangguan dalam kehidupan sehari-hari, tidak selalu semua harus ditanggapi. Ada bagian-bagian dalam kehidupan yang akan diobati oleh waktu yang berjalan dan pelajaran lainnya adalah mendidik kita juga untuk selektif.
Sangat disayangkan jika koneksi Internet yang acapkali disebut mahal untuk Indonesia digunakan untuk hal-hal yang kontraproduktif. Ongkos yang kita keluarkan menjadi sangat besar dan mubazir.
Selamat berselancar hari ini. Oh ya, Hari Kebangkitan Nasional.