Efektif semenjak tanggal 18 November 2003, #direktif menggunakan nama domain sendiri, direktif.web.id. Selain bertujuan agar permalink artikel menjadi benar-benar permanen atau tidak menginduk kepada domain lain yang boleh jadi berubah, pemakaian nama domain baru ini sengaja dipilihkan dari tingkat domain utama (TLD) Indonesia, yakni .id. Proses registrasi untuk mendapatkan domain .id inilah yang akan dipaparkan pada tulisan berikut.
November 2003 Archives
Wicaksono Hidayat, reporter Detik.com, menulis tentang prestasi yang diraih Ilmukomputer, yakni Continental Best Practices dalam kategori e-learning yang diberikan oleh WSA. Termasuk di antara 21 produk percontohan, Ilmukomputer terpilih sebagai situs Web yang akan ditampilkan pada puncak acara WSA pada tanggal 9 s.d. 13 Desember 2003 di Jenewa.
Sebelumnya, WSA memilih Orisinal, situs Web kreatif hasil kerja tekun Ferry Halim, warga negara Indonesia yang tinggal di Fresno, California, sebagai salah satu peraih lima produk terbaik dalam kategori e-entertainment. Orisinal sudah menjadi situs Web berkelas dunia dengan meraih juga penghargaan Webby Award yang bergengsi untuk kategori Games. Disebut oleh Farhad Manjoo dalam reportase di Wired bahwa Halim, 28 tahun, tidak memerlukan Flash versi terakhir, namun tetap menciptakan lusinan permainan (game). Boleh jadi inilah permainan video yang paling menyebabkan kecanduan dan paling sederhana di dunia, lanjut paparan di Wired, mengingat pada saat tulisan tersebut dibuat, 8 Maret 2003, Orisinal telah didatangi 30.000 pengunjung setiap hari dan para penikmat itu ada yang bermain sampai 3 jam.
Dua nama besar distribusi Linux komersial, Red Hat dan SuSE, menawarkan potongan harga untuk pemakaian di lingkungan akademis. SuSE menambahkan juga rencana ini kepada pemakai non-profit. Seperti ditulis di CNet, Red Hat menawarkan Red Hat Academic Desktop dengan harga USD 25 dan Red Hat Academic Server USD 50. Layanan ini akan ditawarkan pertama di Amerika Serikat dan direncanakan akhir tahun ini tersedia dengan cakupan internasional.
Dilihat dari rencana beberapa vendor, baik perangkat keras maupun perangkat lunak, untuk masuk ke lingkungan sekolah, terlihat selain dana yang dialokasikan cukup besar, terdapat lagi keuntungan jangka panjang karena alumni lembaga pendidikan nantinya potensial menjadi pengambil keputusan, pelaku bisnis, atau staf teknis TI di tempat mereka bekerja. Kondisi yang mereka peroleh sebagai latar belakang pada saat sedang belajar, kemungkinan besar akan menjadi bahan pertimbangan pada saat pengambilan keputusan oleh mereka di masa mendatang.
Hari-hari yang sibuk bagi penggagas server mailing list dalam negeri, Groups.or.id. Setelah dipromosikan pekan lalu, terjadi migrasi beberapa mailing-list Indonesia dari server mailing list yang selama ini dikenal luas, yakni Yahoogroups, ke tempat baru tersebut. Berdasarkan informasi di daftar mailing list Groups.or.id, hari ini telah terdaftar 644 buah. Jumlah yang cukup besar untuk ukuran promosi di awal yang boleh dikatakan hanya melalui jalur sukarelawan.
Diberitakan oleh InformationWeek pada edisi tanggal 10 November, bahwa Red Hat akan menghentikan dukungannya terhadap sistem operasi Red Hat Linux yang gratis tahun depan. Sebagai gantinya, pekan lalu Red Hat memperkenalkan Projek Fedora dan disebutkan akan bekerja sama dengan para pengembang untuk membangun sistem operasi Open Source. Di situs Projek Fedora tertulis bahwa tujuan projek ini adalah bekerja dengan komunitas Linux untuk membangun sebuah sistem operasi yang komplit, bersifat umum (general purpose), eksklusif dari perangkat lunak bebas (free software). Sedangkan di halaman utama situs Red Hat disodorkan pilihan Red Hat Enterprise Linux untuk keperluan pemakaian Linux di lingkungan korporasi dan Projek Fedora sebagai pilihan bagi pengembang dan mereka yang antusias dengan Linux.
Atas prakarsa Onno W Purbo dan beberapa sukarelawan TI Indonesia yang dikoordinasi oleh Donny BU, diluncurkan server mailing-list groups.or.id. Dalam emailnya, Onno menyebut alasan penghematan devisa Internet Indonesia karena selama ini akses ke Yahoogroups telah banyak mengonsumsi lebar pita Indonesia ke Internet. Novi Irawan menuliskan berita ini lewat Piksi-L disertai kutipan dari email yang dikirim oleh Onno W Purbo.
Seperti ditulis di Wired pada tanggal 23 Oktober, spam merupakan musuh nomor satu pemakai Internet sekarang ini. Dari sigi yang diberitakan tersebut terungkap 25 persen dari responden memilih menghindari email — sebuah angka yang buruk jika dilihat dari betapa praktis email dan pada mulanya banyak membantu komunikasi dengan ongkos yang lebih terjangkau. Menurut studi yang dilakukan Ferris Research, dan diberitakan di CNN tanggal 5 Januari 2003, ongkos yang dikeluarkan sektor bisnis untuk menanggulangi spam sebanyak USD 13 milyar. Selain mengonsumsi lebar pita (bandwidth) Internet, ongkos sebesar itu meliputi produktivitas yang merosot karena email spam tersebut harus ditangani dari server email sampai di komputer desktop pemakai. Cukup sulit menangani email sampah ini hanya dengan mengandalkan perangkat lunak penangkalnya karena kemungkinan juga terdapat perbedaan yang sangat tipis (dan hanya bisa diketahui oleh penerima email tersebut) antara email yang memang akan diterima dan spam yang akan ditolak.