October 2006 Archives

Ucapan Lebaran: lewat Email, SMS, dan Penyeranta

| 11 Comments | No TrackBacks

Bukan perbandingan fungsional, melainkan hasil pengamatan sekilas pada rentang waktu yang pendek: sepekan ini, sampai dengan Senin 23 Oktober 2006 atau 30 Ramadan 1427H. Senin ini dianggap sebagai hari raya Idul Fitri, 1 Syawal, oleh sebagian muslim di Indonesia — yakni mereka yang mengikuti keputusan di Mekkah; sedangkan sebagian yang lain yang mengikuti keputusan Departemen Agama Republik Indonesia, yakni berhari raya besok.

Email

Jumlah email ucapan selamat hari raya Idul Fitri menurun cukup signifikan. Saya hanya menerima empat email pribadi dengan rincian:

  • satu dari sebuah merk dagang. Selain berupa gambar dengan ukuran dua ratusan kilobita, saya sendiri agak heran: atas dasar apa alamat email saya dimasukkan dalam daftar penerima email ucapan mereka? Padahal mengirim bingkisan lebaran untuk saya belum dilarang oleh KPK.
  • dua dari teman. Seorang mengirim dalam bentuk gambar berukuran seratusan kilobita dan satu lagi mengirim tautan ke layanan penyedia jasa kartu lebaran.
  • sebuah spam. Jelas-jelas spam karena hanya berisi teks Arab diikuti sebuah URI. Saya kunjungi situs Web yang ditulis di URI tersebut, hanya berisi tautan produk sampah.

"Pilih Semua" di Gmail...

| 10 Comments | No TrackBacks

Sudah lama tidak saya lakukan pilih semua (menu All) di Gmail. Ternyata, sudah tersedia pilih semua entri berdasarkan label tertentu. Dengan demikian, Gmail kian menambah fasilitas kemudahan operasi penghapusan pesan. Sesuatu yang dulu dikomentari oleh sistem dengan sedikit bercanda: Dengan ukuran ruang sebesar itu, Anda masih perlu menghapus?

Tangkapan layar Gmail

Penerjemahan Antarmuka KDE

| 9 Comments | No TrackBacks

Bulan Oktober adalah Bulan Bahasa: ada yang menarik dari KDE.

Kemarin saya menerima email dari Ariya Hidayat perihal penerjemahan KDE yang sudah dimulai semenjak 16 Oktober lalu di Wiki Linux Indonesia. Ariya mulai “menghidupkan” lagi pekerjaan penerjemahan tersebut seorang diri (betul, beban tambahan yang “tidak sepatutnya” untuk pengembang perangkat lunak seperti dia) dan mengajak lebih banyak lagi kontributor untuk KDE yang disebutnya sangat tertinggal jauh dibanding GNOME. Halaman Penerjemahan KDE di Wiki Linux Indonesia: http://wiki.linux.or.id/Penerjemahan_KDE

Email Ariya diakhiri dengan,

Saya tahu Mas Amal menggunakan GNOME, tetapi bila ingin membantu, berdiskusi atau sekedar memantau, bisa bergabung ke http://tech.groups.yahoo.com/group/id-kde/.

Imbox: Produk Migran Indonesia di Singapura

| 1 Comment | No TrackBacks

Mahfudh Junaryanto, salah seorang teman yang juga kebetulan adik kelas SMA, memasang promosi layanan Web yang dia buat, Imbox. Menurut pengakuannya, layanan yang disediakan berupa alat bantu jejaring sosial untuk pengguna pesan singkat seperti Yahoo! Messenger, MSN, ICQ, dan Google Talk. Selain itu juga disediakan konsep kanal (imbox channel) yang dapat diisi perbincangan komunitas. Penjelasan lebih lengkap ditulis di FAQ imbox.

Saya kirim konfirmasi perihal pembuatan imbox dan Mahfudh menjawab dengan lugas sebagai, Produk dari Jember. Lebih tepatnya: produk migran dari Jember karena Mahfudh sendiri sudah berdomisili di Singapura sebagai pengembang perangkat lunak.

Siapa yang tidak tergoda cara cepat promosi memanfaatkan ungkapan yang sedang laris-manis di ranah maya? Ya, “kartu lebaran”: salah satu ungkapan yang sedang membanjiri log pengunjung. Seperti halnya tuntutan permintaan daging yang melonjak di pasar dan mendorong munculnya pasokan daging ilegal atau haram, hadir pula para penyabot peringkat di mesin pencari.

Amati hasil pencarian untuk “kartu lebaran”

Salah satu entri sudah mencurigakan: Kartu Lebaran — Temukan Bagaimana Saya Menghasilkan 20 Juta per….

Hasil pencarian 'kartu lebaran' di Google

Oh, kalimat yang tak asing

Saya amati di log: pengunjung yang datang dengan kata kunci “kartu lebaran” mulai bermunculan selama bulan Ramadhan sekarang. Betul, ini tradisi untuk ..

Wah, bagaimana mungkin? “Kartu lebaran” saya sudah menghasilkan 20 juta per…?

Pasal 72 Ayat 3 UU HaKI

| 8 Comments | No TrackBacks

Sebenarnya “rasa penasaran” berikut ini mengangkat lagi kisah razia perangkat lunak bajakan yang sudah berlangsung pada bulan Maret 2006. Bermula dari pendapat Felix Febrian di mailing list Asosiasi Warnet mengomentari Iklan Kapolri “Stop Pembajakan Haki” di TV,

Pasal 72 ayat 3 UU Hak Cipta berbunyi, Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial suatu program komputer dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500 juta.

Software di kantor polisi digunakan untuk pelayanan publik dan tidak untuk komersial. Saya kira polisi tidak bisa dijerat dengan UU HaKI di atas.

Menunggu Super Kaya Melirik UKM TI?

| 16 Comments | No TrackBacks

Jika kita memang tertinggal lagi di sektor TI, di bagian mana? Ini pertanyaan yang terbetik di kepala saya setelah membaca tulisan Budi Rahardjo, Ketinggalan booming IT lagi?

Kemajuan secara teknologi? Jumlah duit yang bergelinding dari bisnis berbasis TI? Pemasyarakatan pemanfaatan TI? Atau, yang lainnya lagi? Karena saya yakin pertanyaan Pak Budi tersebut dapat dilihat dari banyak sisi. Tulisan tentang Six Apart di Business Week tampaknya lebih condong pada sebuah model Usaha Kecil Menengah (UKM) yang sedang melejit secara bisnis dengan memanfaatkan momentum blog yang tengah berputar dan menggiurkan.

Perkembangan TI di Indonesia — terutama jika disempitkan pada layanan massal berbasis Web, dikaitkan dengan contoh yang disebut pada tulisan tadi — saya lihat memang sedang beranjak (atau baru beranjak) pada tingkat “memberi manfaat bagi orang lain”. Tempat-tempat kumpul komunitas dan forum-forum paguyuban sedang meriah dan jika diamati, hasilnya sudah bagus. Wikipedia Indonesia masuk peringkat ketiga di Asia, di bawah Jepang dan Cina. IlmuKomputer.com sudah membagikan ratusan cakram optik materi mereka. Secara perorangan beberapa teman perancang Web negeri kita sudah dikenal sampai mancanegara, baik untuk produk gratisan ataupun lewat proyek-proyek personal mereka. Demikian pula gagasan eksentrik seperti Failco milik Dody Suria Wijaya atau Detik.usable yang keduanya berhenti di tengah jalan.

Keterlaluan!

| 8 Comments | No TrackBacks

Keterlaluan, sampai GPL pun dibajak untuk keperluan iklan Viagra.

Tangkapan layar diambil dari kotak email saya di Gmail.

Cukup Pesan Singkat Digital

| 5 Comments | No TrackBacks

Saya amati di log: pengunjung yang datang dengan kata kunci “kartu lebaran” mulai bermunculan selama bulan Ramadhan sekarang. Betul, ini tradisi untuk tulisan Kartu Ucapan Digital dan Netiket dan kartu lebaran minimalis saya di Coret Moret. Cukup ditulis di atas terminal teks dan diakhiri dengan perintah legendaris :wq.

Tidak perlu saya ulang ulasan netiket untuk kartu-kartu ucapan, melainkan kali ini ada baiknya merenung sejenak akan pemudaran budaya berkirim kartu dan perubahan setelah era pesan digital bermula.

Di salah satu tulisan kecil tentang pojok kota Bandung yang pernah diangkat oleh Kompas Edisi Jawa Barat pernah dikemukakan ungkapan penjual barang-barang pos (amplop, kartu-kartu ucapan, perangko, kertas surat, dll.) di sekitar Alun-Alun Bandung yang mengeluhkan lapak mereka kian sepi didatangi pembeli. Tanpa tedeng aling-aling, si penjual langsung menyebut bahwa sekarang orang lebih banyak beruluk-salam lewat SMS. Sebuah romansa yang pahit jika di sebelahnya lapak penjual cakram optik koleksi musik bajakan dengan riang memutar nyanyian jenaka SMS Abang.

About this Archive

This page is an archive of entries from October 2006 listed from newest to oldest.

September 2006 is the previous archive.

November 2006 is the next archive.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261