Ungkapan yang cocok dan akrab, Ke mana aja?
Begitu banyak perkembangan, beberapa komentar yang masuk (tak terlalu banyak namun tetap mengharukan), percakapan yang hangat — semua seperti melintas begitu saja. Tidak, tidak akan ditulis celotehan di sini: tak ada yang perlu dikeluhkan dan itu semua bukan alasan.
Web 2.0 tidak mati, pun tak redup: bak bohemian kelayapan, segenap citarasa pencapaian layanan papan atas dicicipi. Tentu tak semua awet: saya agak rewel menuntut keelokan. Sebagai misal Tumblr, Pastie, dan Posterous berbekal “minimalis itu cantik” — mantra kesekian setelah small is beautiful. Plurk juga berhasil mengatasi kebosanan di Jaiku dan Twitter, kendati ketiganya saya pelihara sebagai dunia blog-mikro menyenangkan. Saya tak berani menuntut terlalu jauh ke Kronologger, karena permintaan perbaikan pesan di antarmuka pun belum sanggup saya penuhi.