Seperti ujar-ujaran old programmers never die, they just lose
their memory
atau celotehan iklan kagak pernah ada matinya…, demikianlah
hoaks. Reda dalam waktu cukup lama karena banyak dibantah, setelah
itu datang lagi bak puting beliung. Seolah-olah para penerusnya
mudah terkena penyakit “hilang ingatan” — yang konon diidap
masyarakat
kita.
“Mars terlihat sebesar bulan purnama” yang jelas-jelas tidak masuk
akal. Semua guru pelajaran IPA,
Fisika, atau Bumi dan Antariksa di sekolah lanjutan sudah
menjelaskan berulang-ulang komposisi planet pada tata surya kita. Jika
planet merah itu “mendekati” bumi dengan ukuran yang sedemikian
fantastis tentu gonjang-ganjing perjalanan planet bumi saat ini.
Bagi yang tidak peduli dengan mata pelajaran tadi coba enyahkan
rasa malas: setiap kali ada berita asal-asalan periksa dulu lewat
mesin pencari. Beberapa detik tambahan waktu untuk memeriksa akan
bernilai lebih mengurangi kekonyolan meneruskan kabar bohong, berita
palsu, dan memberi teladan bagi orang lain untuk tidak gampang
menjadi penerus hoaks.
Hargai diri Anda dengan tidak perlu bergabung menjadi simpul
penyebaran hoaks lewat email, pesan penyeranta (pager), atau
pesan pendek lewat telepon genggam.
Catatan teknis: “Mars” kemarin diterima salah satu teman di kantor,
diingatkan oleh Eko Juniarto lewat
status Yahoo!
Messenger, dan
pada tengah malam, salah seorang teman di Padang menghadiahi saya. Pesan
tersebut beredar tanpa menyebutkan tahun padahal sudah gentayangan
semenjak setahun
silam.