Rupanya sudah menjadi takdir di banyak tempat: sebuah kultur yang sebelumnya tenang, dapat ditolerir oleh hadirin di dalamnya, mendadak sontak menjadi heboh setelah diangkat keluar oleh figur sohor dan ditabuh oleh media massa bertiras besar. Ini yang terjadi di Wikipedia dalam pekan-pekan terakhir ini. Dimulai dari halaman-halaman yang ditemukan tidak akurat oleh Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg, VJ MTV dan penyedia podcasting Adam Curry, serta jurnalis Amerika Serikat, John Seigenthaler, Wikipedia disorot bertubi-tubi.
Setelah diteliti lebih jauh, penyebab ketiganya adalah “sifat alamiah” gagasan Wikipedia itu sendiri, yaitu kebebasan semua orang untuk menambahkan atau mengubah halaman. Biografi Stoltenberg diacak-acak oleh vandal, Curry malah menyengaja mengubah halaman tentang podcast untuk sebuah motif menguntungkan dirinya, dan halaman tentang Seigenthaler diubah oleh seseorang yang beranggapan bahwa ensiklopedia tersebut adalah situs main-main. Seigenthaler menuliskan kekecewaanya terhadap Wikipedia di USA Today dan cerita ini meluas seolah-olah Wikipedia adalah pekerjaan sia-sia sebagai situs yang menyediakan rujukan. Padahal jika diamati halaman-halaman yang kontroversial acapkali terjadi untuk entri jenis biografi, sejarah, dan politik.
Dari sisi teknis, sebenarnya Wikipedia menyediakan fasilitas untuk menghadapi persoalan informasi yang dianggap tidak akurat: pihak yang merasa dirugikan dengan informasi yang tersedia dapat melakukan pemeriksaan terhadap histori tulisan tersebut dari bagian history untuk memastikan bahwa persoalan yang muncul di halaman tersebut bukan vandalisme. Lebih jauh lagi, apabila materi yang ditulis memang berlawanan atau berbeda paham, kita tetap dapat mendiskusikannya di bagian discussion.