Jika bukan karena Dedhi, penulis komentar di artikel sebelum ini, mengingatkan bahwa arsip mailing list Asosiasi Warnet Indonesia sekarang ditutup untuk publik, saya tidak akan menyadari perubahan tersebut. Mailing list asosiasi Warnet tadi masih punya arsip di Mail Archive, namun sedikit-banyak merisaukan saya, penulis blog yang mengandalkan — salah satunya — mailing list sebagai media pengumpulan bahan tulisan. Terutama dikaitkan dengan beberapa rujukan yang saya pilih dari arsip mereka pada saat membahas kasus penertiban Warnet bulan Mei lalu.
Saya dapat saja berlangganan beberapa lagi mailing list untuk baca-baca isu yang sedang hangat (walaupun dari beberapa itu tingkat pengiriman kabar antar-mereka, atau cross posting, cukup tinggi juga), namun tentu sangat tidak nyaman apabila taut ke arsip mailing list yang saya tulis tidak dapat langsung dibaca begitu saja oleh pembaca blog ini.