Di salah satu percakapan jenaka Ogi
Sigit Pornawan, atau lebih
dikenal dengan nama Oggix, dengan Sridewa, di Scratch Pad
Curang.com, pada saat kasus pengambilan berita dari Detik.com sedang
hangat, saya ingat ada yang melontarkan: sekalian saja, CNN kalau
mau di-grab beritanya, kali-kali diundang ke
Amerika. Kasus tersebut sedemikian menghangat, sehingga pledoi Oggix salah satu artikel yang dimuat oleh Oggix*
pada tanggal 7 Januari 2004, menggunakan judul Freedom
fighter or law breaker?, dimuat di Weblog dia. (Sayang, artikel
di sana tidak dilengkapi permalink sehingga ada kemungkinan URI tersebut meleset)
Kisah detik.id.or.id
dan Detik.com sendiri akhirnya sudah diselesaikan secara
baik-baik oleh keduanya dan menurut catatan Oggix sendiri tertanggal
10 Februari dia sedang Kerja Praktik di Detik.com.
Namun cerita modifikasi isi halaman Web dengan berbagai tujuan dan
hasilnya diekspos masih muncul lagi. Kali ini, seperti bayangan
percakapan Oggix dengan Sridewa, targetnya tidak tanggung: raksasa
mesin pencari, Google News.
Pemrogramnya dari Kerajaan Bersatu
(UK), Julian Bond. Pekerjaan
yang dia lakukan adalah mengambil
berita dari Google News
berdasarkan hasil pencarian dan menerjemahkan menjadi
pengumpan RSS yang
siap dibaca oleh agregator berita. Bond berpendapat bahwa terasa
janggal Google tidak menyediakan RSS untuk Google News pada
saat bertambah banyak sumber berita di dunia sudah melakukannya.
Perbandingan yang dia gunakan misalnya Yahoo! News. Google sendiri
tidak setuju dengan aktivitas tersebut dan mengirim email teguran
dengan penjelasan, Kami saat ini belum menyediakan
RSS atau teknik
lainnya, namun perlu saudara tahu, Google News masih dalam versi
Beta. Kami mempertimbangkan sejumlah pengembangan berdasarkan
umpan-balik dari pengguna kami. Atas dasar kami masih melakukan
perbaikan-perbaikan layanan ini, masih sangat dini bagi kami untuk
mengetahui bagian dari ide-ide bagus yang kami terima tersebut yang
akan diimplementasikan.